2.923 Prajurit TNI Masih Menangani Korban Tsunami Banten-Lampung

2.923 Prajurit TNI Masih Menangani Korban Tsunami Banten-Lampung
Warga memeriksa bekas reruntuhan rumah yang rusak diterjang tsunami di Dusun Tiga Regahan Lada, Pulau Sebesi, Lampung Selatan, Minggu (30/12/2018). Pascatsunami Selat Sunda, sebanyak 2.514 warga Pulau Sebesi terdampak telah dievakuasi meninggalkan rumah mereka ke posko pengungsian di Kalianda, Lampung Selatan. (ANTARA FOTO/Adam Bariq/sgd/foc.
)

TangselMedia – Satuan jajaran TNI AD beserta unsur TNI dan instansi terkait masih tetap fokus melakukan upaya penyelamatan, evakuasi serta berbagai kegiatan penyokong lainnya di lokasi terdampak bencana tsunami Selat Sunda di Banten dan Lampung. “Para anggota TNI tetap fokus mencari para korban tsunami dan membantu membersihkan puing-puing tsunami Selat Sunda,” ujar Kapendam II/Sriwijaya Kolonel Inf Djohan Darmawan, melalui keterangan tertulis yang diterima di Bandarlampung, Rabu.

Menurut dia, Satgas yang di-Bawah Kendali Operasi (BKO) Danrem 043/Gatam Kolonel Kav Erwin Djatniko masih terus melakukan upaya penyelamatan, evakuasi dan pendataan korban, serta berbagai kegiatan penopang lainnya bagi masyarakat terutama yang berada di pengungsian. Selain itu, sampai saat ini satgas masih berada di lapangan untuk membantu evakuasi korban yang belum ditemukan, pembersihan sisa puing-puing bangunan yang rusak, pemberian bantuan makanan dan pengobatan kepada masyarakat di pengungsian.

Dampak yang ditimbulkan tsunami Selat Sunda menimbulkan kerusakan yang cukup parah yaitu, 1 Puskesmas, 7 hotel, 7 masjid, 6 sekolah, 25 warung kuliner dan 190 unit perahu rusak berat. Berdasar data yang ada, kerusakan bangunan rumah yaitu 543 unit rusak berat, 70 rusak sedang dan 97 rusak ringan.

Baca Juga  Pengamat: Presiden Jokowi Harus Segera Evaluasi Menteri Susi, ini Mendesak!

“Dari keterangan data yang ada, kerusakan yang terjadi akibat tsunami sangat banyak. Kita kerahkan anggota untuk membantu mengevakuasi dan pembersihan sisa-sisa puing yang ada di lokasi bencana,” ujarnya. Djohan menjelaskan, data sementara pengungsi di wilayah Lampung hingga hari ke-11 pasca-tsunami Selat Sunda, yaitu mencapai 7.492 orang dari 36 tempat pengungsian.

Bahkan para anggota TNI masih tetap fokus untuk menyelamatkan dan evakuasi warga yang masih ada di Pulau Sebesi dan Sebuku serta mendistribusikan bantuan kemanusiaan dari Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Persit (Persatuan Istri Tentara) dan mitra TNI yang dikirim serentak tiga hari lalu.

Berdasarkan data yang ada, pasukan TNI AD yang diturunkan untuk membantu evakuasi di Banten dan Lampung mencapai 2.923 orang, di antaranya 1.835 orang di BKO kan kepada Korem 064/ MY di wilayah Banten dan 1.088 orang di BKO-kan kepada Korem 043/ Gatam di wilayah Lampung. Tidak hanya perkuatan personel saja melainkan juga sarana transportasi truk, helikopter Penerbad, dapur lapangan, fasilitas Rumah Sakit Lapangan dan lain sebagainya.