TangselMedia – Sejumlah penyandang disabilitas netra mengikuti pelatihan hadroh yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial Ketenagerjaan dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Tangerang Selatan di Yayasan Raudlatul Makhfufin (Taman Tunanetra), Kampung Jati RT 002/05, Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong pada Senin, 22 Agustus 2016.
Kepala Dinsosnakertrans Tangsel, Purnama Wijaya menjelaskankan, pihaknya ingin mengajak para tuna netra agar dapat mandiri serta tidak bergantung kepada orang lain. Melalui pemberian pelatihan tersebut, mereka mendapatkan sejumlah ketrampilan sehingga menjadi modal awal dalam memiliki penghasilan melalui penguasaan alat musik hadroh ini.
“Meski tunanetra ini memiliki keterbatasan fisik, namun saya bangga, di yayasan makhfufin tidak ada yang mengemis atau meminta-minta, sehingga Dinsosnakertrans sangat konsen terhadap mereka untuk memberikan berbagai pelatihan baik pelatihan hadroh, komputer, bekam dan lainnya,” papar Purnama.
Pelatihan hadroh yang diikuti para peserta diselenggarakan selama tiga hari. Dalam pelatihan tersebut, mereka salah satunya diajarkan untuk bermain musik. Saat para peserta sudah menguasai alat musik tersebut, selanjutnya diberikan kesempatan untuk tampil dalam mengisi acara di berbagai kegiatan pemkot lainnya. “Para peserta ini tidak hanya diberikan pelatihan namun juga diberikan alat hadrohnya,” jelasnya.
Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Dinsosnakertrans Tangsel Kuswanda menjelaskan, pelatihan ini merupakan program pelayanan dan rehabilitasi Dinsosnakertrans bagi penyandang cacat eks trauma dan kejiwaan.
“Kita memberikan pelatihan hadroh kepada 40 orang agar mereka bisa bermanfaat tidak hanya untuk dirinya melainkan juga untuk orang lain,” terang Kuswanda.
Kuswanda pun berharap bahwa pelatihan tersebut, mampu diteruskan menjadi sebuah profesi professional sekaligus dapat ditampilkan dalam kegiatan-kegiatan penting yang ada di kawasan Tangerang Selatan.
Sementara, ada salah seorang peserta Dwi menyambut baik kegiatan ini. “Saya belum pernah main hadroh, saya sangat tertarik untuk mengikuti pelatihan ini,” Ujar Dwi.
Seluruh peserta nampak antusias dalam memainkan alat musik tersebut, dalam penamilannya tidak ada rasa grogi maupun grogi, mereka terlihat seperti percaya diri dalam penampilannya. Bahkan, dengan pendengaran yang cukup tajam, cukup membuat mereka terlihat lihai dalam memainkan alat music tersebut.