TangselMedia – Kompleks Jakabaring Sport City (JSC) seharusnya steril dari kendaraan pribadi sepanjang Asian Games 2018. Nyatanya masih banyak mobil-mobil tidak berizin melenggang. Pengelola Jakabaring mulai menerapkan konsep Green Sport City sejak dimulainya Asian Games 2018 disana, atau tepatnya pada 16 Agustus 2018 lalu. Setiap kendaraan bermotor milik pribadi dilarang masuk ke dalam kompleks olahraga tersebut.
Sebagai pengganti, pihak Jakabaring menyiapkan banyak bus dan mobil golf untuk operasional di dalam. Kendaraan inilah yang akan jadi sarana mobilitas semua orang yang berada di dalam area. Sebagai penggantinya, pihak Jakabaring menyediakan banyak bus dan mobil golf untuk operasional di dalamnya. Kedaraan inilah yang akan jadi sarana Direktur JSC Bambang Supriyanto menjelaskan, kendaraan-kendaraan itu memang dipersiapkan pihaknya sebagai perwujudan konsep Green Sport City.
“Kalau dari kami, kan makanya kami siapkan beberapa kendaraan pendukung yakni ada golf car dan juga kendaraan operasional berbahan bakar ramah lingkungan. JSC menyiapkan 150 unit untuk operasional panpel, mobil golf 60 unit, sepeda dari JSC 150 unit, dari kepolisian 200 sepeda, kawan-kawan PLN menyiapkan motor listrik 20 unit, semuanya sudah satu visi,” ujarnya kepada detikSport.
Pada kenyataannya, konsep itu belum berjalan sebagaimana mestinya. Alih-alih bus dan mobil golf jadi satu-satunya modal transportasi, masih banyak mobil pribadi yang berseliwer dan melintasi jalan-jalan di kompleks Jakabaring.INASGOC sendiri memang membuat pengecualian, baik di Jakarta atau Palembang, beberapa kendaraan berstiker khusus bisa masuk. Mereka yang punya stiker itu bisa bebas masuk ke dalam Jakabaring, tapi yang terlihat di Jakabaring bukan mobil-mobil yang dikecualikan ini.
Staf khusus Presiden INASGOC Nirmala Dewi saat dikonfirmasi mengaku pihaknya memang kewalahan, dengan adanya beberapa kendaraan tanpa stiker khusus yang masuk ke dalam Jakabaring.
“Ya itu juga pusing mikirinnya, masih banyak saja kendaraan tanpa stiker bisa masuk. Mesti duduk bareng lagi nih, mungkin keamanan harus lebih diperhatiin lagi,” jelasnya.
“Harusnya tidak boleh itu yang tanpa stiker. Tapi mungkin mereka punya alasan khusus seperti bawa barang-barang penunjang Asian Games. Kami pasti evaluasi kok, kami akan tetap fokus pada aturan jika kendaraan dengan stiker saja yang boleh masuk.”
“Kalau dibiarkan kendaraan tanpa stiker itu bisa masuk, kan Jakabaring tidak luas, nantinya dikhawatirkan terjadinya penumpukan kendaraan di dalam, kan sayang,” ujarnya.