TangselMedia.com – Tuna Rungu menjadi salah satu keterbatasan fisik yang dialami beberapa manusia. Namun keterbatasan tersebut tetap bisa lawan dengan mengerjakan beberapa hal yang bermanfaat salah satunya dengan belajar tata rias. Seperti yang dilakukan oleh puluhan tuna rungu di Tangerang Selatan yang membekali dirinya dengan beragam keterampilan agar bisa menjadi wirausaha dibidang kecantikan meskipun memiliki keterbatasan.
Kegiatan pelatihan ini diberikan oleh Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Tangerang Selatan kepada 15 orang disabilitas rungu dan wicara selama tiga hari di Nisa Jaya Salon, Kelurahan Serpong, Kecamatan Serpong, pada Rabu, 22 Juni 2016.
Kepala Dinsosnakertrans Tangerang Selatan Purnama Wijaya menjelaskan, keterampilan tata rias merupakan salah satu keterampilan yang penting diajarkan kepada peserta tunarungu, karena keterampilan tata rias ini dapat menjadi salah satu alternatif dalam menghadapi dunia kerja. Keterampilan tata rias cocok diajarkan kepada tunarungu karena berbasis visual dan motorik
“Kegiatan ini bertujuan mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan, agar mereka bisa memiliki keterampilan dan berupaya untuk belajar sehingga bisa menambah penghasilan mereka dari dunia kecantikan ini,” ungkapnya.
Dia mengatakan, potensi salon sangat menjanjikan, oleh karena itu, melalui kursus ini berharap bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya, juga bisa menggali potensi dan pengalaman agar belajar tata rias sebagai bekal usaha mereka nanti.
Ketua lembaga kursus Nisa Jaya, Ana Pelita Sari berterima kasih kepada Dinsosnakertrans yang sudah mempercayai Nisa Jaya untuk membimbing para peserta tunarungu ini. “Kami berharap mereka bisa mengikuti pelatihan ini dengan baik, dan ilmunya bisa digunakan di rumah,” jelasnya.
Dia pun berharap, ke depannya, para tunarungu ini bisa mengamalkan ilmu yang didapat dan menjadi seorang enterpreneur muda dibidang kecantikan salon. Para tunarungu yang tak bisa mendengar ini bukan hanya belajar ilmu bersifat teori, tetapi juga diarahkan pada pelajaran praktik. Peserta dalam mengikuti pelatihan tata rias selama 2 jam dan berlangsung selama tiga hari.
Peserta sangat antusias mengikuti arahan penterjemah dan instruktur tata rias, dengan menggunakan bahasa isyarat mereka menanyakan satu persatu alat makeup yang digunakan dan fungsinya untuk apa.
Utri peserta dari Serpong sangat antusias melihat dan mengikuti instruktur memperagakan cara membersihkan muka, memakai make up hingga merias wajah serta menggunakan hijab yang cantik seperti apa. Dijelaskan oleh penterjemah, Utri mengatakan sangat menyukai kegiatan yang diselenggarakan Dinsosnakertrans ini. “Senang bisa belajar, sebelumnya saya tidak pernah mengikuti kegiatan ini,” ungkap Utri menjawab pertanyaan dengan menggunakan bahasa isyarat.
Utri belum pernah menggunakan alat make up secara full, dengan latihan ini dia mengetahui fungsi dan cara penggunaan seperti spons foundation, eye shadow, pensil alis, mascara, lipstik dan lainnya. “Saya bisa mengenal make up dan cara bermake up yang benar agar terlihat cantik di sini,” ungkapnya.
Tidak hanya Utri, peserta yang lain pun melihat dengan serius apa yang sedang dipraktekkan oleh instruktur make up. Mereka tidak ragu bertanya, satu persatu alat makeup yang ada di depan meja mereka, dan cara penggunaanya. Mereka sambil tersenyum dan melihat teman-teman di sekilingnya menggunakan pembersih muka, bedak dan lipstik.
Tidak ada kendala yang dihadapi mereka meski mereka memiliki keterbatasan fisik, bahkan dengan cekatan tangan mereka dengan lihai menggunakan alat yang disiapkan oleh panitia. (Imam Chairudin)