Jazuli Juwaini : Kasus Ahok Murni Penghinaan Agama Tidak Ada Urusan Pilkada

Jazuli Juwaini. Foto: istimewa
Jazuli Juwaini. Foto: istimewa

Tangselmedia – Maraknya protes dan desakan hukum dari umat islam atas kasus penghinaan terhadap Al Qur’an dan Ulama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) mendapat cibiran dari berbagai pihak.

Banyak pihak yang mengatakan bahwa umat islam di Indonesia tidak toleransi dan suka memainkan isu SARA untuk menjatuhkan Ahok yang notabennya calon non muslim di Pilkada DKI Jakarta.

Mengenai hal tersebut Ustadz Jazuli Juwaini yang juga Ketua Fraksi DPR RI Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meluruskannya.

Jazuli mengatakan masyarakat harus faham mana toleransi dan mana penghinaan terhadap agama agar tidak tersesat oleh opini yang dibangun pendukung Ahok.

“Toleransi itu harga mati, namun masyarakat juga harus faham, harus dibedakan antara toleransi dengan penghinaan terhadap agama, jadi jika ada orang yang menghina agama, itu bukan toleransi, dan jika ada protes (demonstrasi) dari pihak yang agamanya dihina itu juga bukan artinya tidak toleransi,” ujar Jazuli pada Tangselmedia.com, Minggu (23/10/2016) di RM Sae Pisan Teras Kota, BSD City, Tangsel usai menghadiri acara salah satu organisasi kepemudaan.

Baca Juga  Mahasiswa Unpam Gelar Kegiatan PKM Bertajuk Penegakan Hukum Terhadap Kenakalan Remaja

Menurutnya kasus Ahok ini murni penghinaan agama tidak ada urusan dengan Pilkada, siapapun orangnya jika melakukan penghinaan terhadap sebuah agama wajib diproses hukum tanpa pandang bulu.

Dirinya juga berharap kepada ormas-ormas islam agar tidak bersikap anarkis, jikapun melakukan demonstrasi harus secara damai, umat islam harus tunjukkan bahwa islam itu agama yang penuh dengan kasih sayang dan cinta damai.

“Kita juga berharap kepada seluruh umat islam dan ormas-ormas, kita harus bersikap bijak dan arif. Islam agama rahmat penuh kasih sayang maka klo mau demonstrasi sampaikan aspirasi secara damai dan umat islam juga harus waspada kepada pihak-pihak yang mencoba memperkeruh suasana di Jakarta,” kata mantan aggota Komisi VIII DPR RI tahun 2009-2014 ini.

Beliau juga mengajak umat islam untuk menyerahkan sepenuhnya penyelesaian hukum dari kasus ini kepada pihak kepolisian RI.

“Kita berikan kepercayaan penuh kepada polisi, saya yakin polisi punya konsistensi, dan konsistensi itulah yang dibutuhkan agar bisa tegaknya supermasi hukum dinegeri ini,” pungkasnya. (hjd)