TangselMedia – Bermula dari tragedi Situ Gintung, delapan tahun yang lalu, bermunculanlah sejumlah pendongeng yang kemudian mendirikan komunitas di berbagai tempat, yang mereka sebut sebagai Kampung Dongeng. Adalah Mochammad Awam Prakoso, seorang relawan yang mendongeng untuk anak-anak korban musibah jebolnya tanggul Situ Gintung itu kemudian punya gagasan untuk mendirikan Kampung Dongeng, sebagai wadah bagi para pendongeng. Semula hanya di sebuah rumah kontrakan tanpa halaman yang memadai, sehingga terpaksa menggunakan jalanan umum untuk digunakan oleh anak-anak yang menjadi peminat setia dongengan Kak Awam.
Siapa mengira kalau tahun demi tahun, kelompok pendongeng ini terus berkembang. “Tujuan utamanya adalah untuk membantu tumbuh kembang anak, terutama bagi perkembangan kejiwaan dan kepribadian sang anak lewat dongengan-dongengan yang mendidik,” kata Kak Awam. Dari Kampung Dongeng yang pertema di dirikan Awam di Jalan Musyawarah Rt 04/01 No. 99 Kampoeng Sawah, Ciputat, Tanggerang Selatan, Banten.
Kampung-kampung dongeng telah bermunculan di 76 tempat di kota – kabupaten di 22 provinsi. rumah kontrakan Kini Kampung Dongeng itu telah hadir berarus milik Awam.
“Harapan kami Rumah Dongeng terus bertambah karena semakin banyak para pendongeng, maka semakin banyak pula sahabat anak, sebab anak-anak tidak bisa tumbuh dengan sendirinya, mereka harus tumbuh bersama nilai-nilai yang kita titipkan lewat dongeng,” kata Awam.
Harapan Awan, di tahun 2018 mendatang, rumah dongeng sudah berkembang menjadi 1000 buah. Ia berharap, di setiap tempat bisa berdiri pojok-pojok dongeng, sebagai lingkungan yang baik bagi pertumbuhan anak, generasi harapan bangsa ini. (ELG).