Karena Pelecehan Seksual Masa Lalu, Dosen Dilarang Mengajar Lagi

Sosial Budaya1130 Views
Karena Pelecehan Seksual Masa Lalu, Dosen Dilarang Mengajar Lagi
Dosen ini sudah mengajar di ANU selama beberapa tahun.

TangselMedia – Seorang dosen yang sebelumnya mengajar di Australian National University (ANU) kini tidak boleh lagi mengajar setelah kasus pelecahan seksual yang dilakukannya di masa lalu baru diketahui sekarang. Pria yang tidak bisa disebut namanya tersebut mengatakan kepada Pengadilan Tribunal dari Sipil ACT ACAT di Canberra bahwa dia telah bekerja selama beberapa tahun sebagai dosen dan tutor di Australian National University (ANU).

Akan tetapi, setelah itu harus mendapatkan surat berkelakuan baik dalam hubungannya bekerja dengan mereka yang rentan seperti anak-anak. Dalam pengecekan yang dilakukan di tahun 2017 tersebut, ditemukan bahwa pria ini di tahun 1980-an, ketika menjadi guru sekolah di Australia Barat, pernah melakukan penganiayaan seksual terhadap beberapa murid perempuan di bawah usia 14 tahun.

Pria tersebut mengajukan kasusnya ke Tribunal karena ia sudah menyatakan bersalah atas kesalahan di masa lalu, sehingga tetap diperbolehkan tetap mengajar. Pendapat tribunal yang menyelesaikan kasus tersebut minggu ini, dia dinyatakan bersalah melakukan pelecehan seksual terhadap 10 murid perempuan. Selama persidangan, pria tersebut memberikan bukti bahwa ia kini sudah menemukan agama dan memberikan kesaksian tertulis dari murid-muridnya di masa lalu.

Baca Juga  Art Week 2017: Wadah Seni yang Berbalut Kreativitas dan Inovasi

“Sejumlah kesaksian itu hanya merujuk kepada pengalaman guru tersebut dalam mengajar.” kata anggota senior ACAT Mary Brennan.

“Ini tidak menunjukkan bahwa mereka yang memberikan kesaksian tidak menjelaskan apakah mereka mengetahui tindak yang dilakukannya berhubungan dengan anak-anak.”

Tribunal dalam keputusannya tidak memberikan serifikat untuk bisa bekerja dengan orang-orang yang rentan kepada dosen tersebut. Dalam reaksinya, Australian National University (ANU) mengatakan mereka tidak bisa memberikan rincian mengenai riwayat pekerjaan dosen tersebut dikarenakan namanya tidak diketahui.

“ANU tidak bisa memberikan informasi apapun untuk masalah ini, dan berdasarkan informasi yang ada tidak bisa mengukuhkan apakah orang ini bekerja di ANU.” kata seorang juru bicara.

“Universitas mementingkan keselamatan dan perlindungan bagi mahasiswa, staf dan anggota masyarakat sebagai hal yang sangat penting.”

“Kami tidak pernah akan berhubungan langsung atau tidak langsung, dengan siapa saja yang bisa membahayakan anak-anak.”