TangselMedia – Mahalnya harga telur belakangan ini membuat ibu rumah tangga menjadi pusing kepala, bagaimana tidak,telur sudah menjadi suatu kebutuhan yang harus ada di rumah.Begitu juga dengan para pedagang kue dan lainnya, beberapa pedagang menggunakan telur sebagai salah satu bahannya,ada yang lebih memilih telur pecah. Namun ada juga masyarakat yang menghindari membeli telur pecah karena khawatir tak higienis.
Dinas Kesehatan Tangerang Selatan pun memberikan tanggapan soal fenomena telur pecah ini. Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dr. Tulus Muladiyono yang didampingi Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Tangerang Selatan, Deden Deni, menjelaskan bahaya dari telur pecah.
Dr. Tulus mengatakan pecahnya telur berpotensi besar membuat bakteri masuk ke dalamnya, terutama jika telur pecah melebihi waktu tiga jam.
Ia juga mengatakan bakteri yang sering berada di telur, adalah bakteri salmonella yang bisa membuat orang menderita tifus.”Bakteri salmonela suka kandungan di telur, salmonella itu sangat suka di telur. Salmonella itu penyebab penyakit tifus,
Menurut dr.Tulus orang yang mengonsumsi telur dengan kondisi seperti itu akan ada gangguan di pencernaan, entah muntah, ataupun kalau diproses, timbulnya diare. Nah orang yang diare dan muntah terus menerus, badan akan mengasih signal panas,
Ditambahkannya bakteri salmonella bisa menghabiskan nutrisi yang ada di telur. Meskipun jika dimasak matang, telur tersebut sudah tak lagj bernutrisi. “Nutrisinya sudah tidak ada. Kita kan berharap protein yang tinggi dari telur. Tapi kalau tercemar salmonela proteinnya hancur semua, jadi tidak ada manfaatnya,” ujarnya.
Demi menghindari risiko tersebut Dinas Kesehatan Tangerang Selatan menyarankan masyarakat agar menghindari mengonsumsi telur pecah.(isk)