TangselMedia.com – Aksi teror yang menewaskan 7 orang di kawasan Sarinah yang dilakukan pada Kamis (14/1/2016) dengan cara pengeboman dan penembakan membabi buta merupakan tidakan yang tidak bisa ditolerir dengan dalih apapun. Isnu Harjo Prayitno selaku Ketua Umum LBH Unggul menyatakan jika pihaknya mengutuk perbuatan terror tersebut sebagai tindakan tak berperikamanusiaan dan pengecut (15/1/2015).
“Kami kutuk perbuatan teror tersebut karena merupakan tindakan tak berperikemanusiaan dan pengecut. Manusia yang tidak bersalah secara langsung kepada pelaku teror, tidak pantas untuk dibom dan ditembaki secara membabi buta. Tindakan tersebut juga bagian dari sikap pengecut dalam berjuang apa yng mereka usung”, kecam Isnu.
Ia berharap peran intelijen lebih ditingkatkan dalam mengantisipasi aksi-aksi teror selanjutnya serta BNPT selaku instansi yang berwenang penanggulangan aksi teroris dapat mengikis paham radikal yang tidak berkemanusiaan tersebut.
“Sebagai warga negara tentu kita mendambakan kedamaian dan kesejahteraan, jika suasana berubah menjadi ketakutan maka negara harus hadir dan menang melawan aksi teror. Fungsi intelijen harus ditingkatkan kualitasnya begitupula BNPT bila perlu kerjasama dengan POLRI dan Kemenkumham, untuk orang-orang yang terindikasi teroris yang masih di tahanan jangan langung dilepas sebelum benar-benar aman. Perlu ada program tambahan setelah lepas dari masa tahanan agar dapat terkikis paham radikal yang berbahaya tersebut”, papar mahasiswa S2 Hukum Unpam ini.
Baginya jika orang-orang yang secara paham radikal yang ditahan kemudian dilepas setelah masa tahanannya tapi belum terkikis benar pahamnya yang tak berkemanusiaan itu maka permasalahan aksi teror akan terus dapat terjadi. Karena tidak semua aktifitas mereka yang keluar setelah dari tahanan dapat terpantau dengan baik oleh para intelijen. (is)