Lintasan Kereta Pangandaran dan Kawah Putih Bekas Peninggalan Belanda

Lintasan Kereta Pangandaran dan Kawah Putih Bekas Peninggalan Belanda
Foto: Pradita Utama

TangeselMedia – Kawasan Pengandaran dan Kawah Putih di jawa Barat akan punya akses kereta dengan mereaktivasi jalur lama. Jalur ini ada sejak zaman Belanda. Jalur-jalur kereta peninggalan Belanda ini akan diaktifkan kembali alias reaktivasi. Rencananya ada empat jalur yang akan dihidupkan kembali.

“Rata rata peninggalan zaman Belanda itu ya. Satu untuk hasil kebun, kemudian penumpang juga,” ujar Humas PT KAI (Persero) Agus Komarudin kepada detikFinance, Jakarta, Jumat (14/9/2018).

Setelah penguasa Belanda, ada juga jalur-jalur kereta yang digunakan saat Jepang menjajah Indonesia. Mereka menggunakan jalur tersebut untuk mengangkut batu bara dan kepentingan logistik.

“Saketi-Bayah, jalur Banten sana dari Rangkasbitung ada untuk mengangkut batu bara zaman Jepang dulu, itu untuk kepentingan logistik mereka,” ujarnya.

Baca Juga  KRL KA 1722 Relasi Stasiun Jatinegara – Bogor Anjlok, Operasional Stasiun Jurangmangu Tidak Terpengaruh

Selepas Indonesia merdeka, jalur-jalur kereta lama tersebut masih beroperasi untuk mengangkut penumpang, hasil bumi dan perkebunan. “Dulu untuk angkutan perkebunan, hasil bumi, ada pabrik misalnya terigu, segala macam, diangkat kereta ke kota Bandung,” jelasnya.

Sangat disayangkan, lama kelamaan angkutan kereta tersebut ditinggalkan seiring berkembangnya angkutan di jalan raya. Angkutan jalan raya dianggap lebih mudah, apabila di masa itu belum macet.

“Artinya kalah bersaing dengan angkutan jalan raya pada saat itu. Jalan raya dulu masih lancar sehingga penumpang beralih. Sementara kereta dioperasikan kondisinya kosong segala macam sehingga saat itu jalur tersebut ditutup,” tambahnya.

(zlf/zlf)