Mengenal Beberapa Sistem Pada Sepeda Motor

TangselMedia-Sepeda motor merupakan jenis kendaraan yang saat ini paling banyak digunakan di Indonesia. Hal ini dikarenakan pengoperasiannya yang mudah dan luwes untuk aktifitas keseharian, dapat dikendarai sendirian maupun berboncengan. Selain lebih irit dalam konsumsi bahan bakar dibandingkan dengan mobil, sepeda motor dapat dioperasikan melewati jalan yang relatif sempit, dapat bermanuver dengan mudah pada saat jalan sedang padat, sehingga tidak khawatir terjebak dalam kemacetan. Kekurangan kendaraan ini adalah dalam hal tidak mampu melindungi pengendara dari panas dan hujan, karena sepeda motor memang tidak dilengkapi dengan kabin untuk pelindung pengendaranya. Banyak orang mampu mengoperasikan sepeda motor, baik kalangan pria maupun wanita. Namun tidak banyak yang mengetahui seluk beluk sepeda motor sehingga menjadi persoalan tersendiri ketika ada permasalahan dengan sepeda motornya. Pada akhirnya, sepeda motor harus masuk ke bengkel untuk diperbaiki agar dapat dioperasikan kembali.

Sumber: https://www.teknik-otomotif.com/2016/08/lampu-belakang-sepeda-motor.html

Perlu kita ketahui dan pahami bahwa satu unit sepeda motor memiliki beberapa sistem untuk dapat dioperasikan. Sepeda motor dapat beroperasi karena memiliki sumber daya yang menghasilkan putaran. Dalam hal ini engine sepeda motor sebagai sumber daya tersebut. Engine sepeda motor terdiri dari ruang bakar, cylinder head, katup dan penggeraknya, piston, ring piston, stang piston, bantalan, poros, dan motor listrik untuk penggeraka awal engine saat start. Dalam ruang bakar inilah terjadi pembakaran bahan bakar dan udara yang menghasilkan gerak translasi piston serta putaran pada poros. Putaran poros akan diteruskan oleh penerus daya yaitu kopling, transmisi, rantai atau sabuk yang kemudian dapat memutar gear dan roda sepeda motor. Engine tidak akan menyala jika tidak ada suplai bahan bakar dan udara ke dalam ruang bakar, untuk itu pada sepeda motor diperlukan suplai udara yang melalui penyaring udara dan saluran menuju karburator. Pada karburator ada saluran bahan bakar dari tangki sehingga bahan bakar dapat mengalir dari tangki menuju karburator. Di dalam karburator terdapat ruang penguapan yang menguapkan bahan bakar ketika bercampur dengan udara sehingga siap masuk ke ruang bakar. Volume campuran udara dan bahan bakar diatur dengan memutar handel akselerator. Sisa pembakaran berupa gas buang akan dibuang melalui mufler/knalpot. Mufler dilengkapi peredam bunyi agar tidak menimbulkan bunyi yang keras. Mufler juga berfungsi mempertahankan temperatur ruang bakar agar ideal pada temperatur kerja.

Pembakaran berlangsung jika ada pemantik api pada ruang bakar. Pemantik ini berupa busi yang memercikan api pada sekian derajat sebelum piston mencapai titik mati atas (TMA). Sumber arus listrik pada sepeda motor diperoleh dari baterai dan komponen sistem pengapian lain seperti CDI unit, ignition coil, dan busi (spark plug), dll. Sistem kelistrikan pada sepeda motor juga berfungsi untuk penyalaan lampu dan klakson. Suplai arus ke baterai diperoleh dari rotor magnet atau spul. Dengan demikian pada saat kendaraan menyala akan terjadi kosumsi listrik dari baterai ke busi dan dari baterai ke motor listrik untuk penyalaan awal. Pada saat yang sama terjadi suplai listrik untuk baterai agar tidak tekor. Untuk menjamin gerak translasi piston, putaran poros, dan putaran pada kopling dan transmisi, maka sepeda motor dilengkapi dengan sistem pelumasan. Pelumasan sepeda motor cukup sederhana yaitu dengan memasukan oli mesin ke dalam carter oli. Dengan adanya putaran engine maka oli akan terpercik pada semua bagian yang harus dilumasi. Hal penting yang perlu diperhatikan adalah volume oli yang mencukupi, kondisi oli serta kekentalan oli harus mengikuti rekomendasi pabrik pembuat sepeda motor dengan tujuan engine bekerja maksimal dan terhindar dari kerusakan akibat keausan. Pendinginan pada sepeda motor diatur dengan adanya sirip angin pada bagian luar cylinder, namun saat ini sepeda motor ada yang menggunakan sistem pendingin radiator.

Baca Juga  11 Tradisi Lebaran Di Indonesia

Untuk dapat mengarahkan laju sepeda motor dibutuhkan stang yang dihubungkan pada garpu sepeda motor dan roda depan yang memungkinkan sepeda motor dapat dibelokan ke kiri atau kanan. Untuk mengurangi kecepatan dan menghentikan unit sepeda motor digunakan rem. Rem sepeda motor didesain untuk dapat menghentikan roda depan dan belakan. Penggerak rem dapat berupa handel tangan atau pedal kaki. Sedangkan sistem pengereman sepeda motor menggunakan rem tromol, namun saat ini sudah banyak yang menggunakan rem cakram. Kenyamanan pengendara pada saat mengendara diperoleh dengan memasang sistem suspensi (shock breaker). Suspensi dipasang pada garpu depan yang meredam guncangan roda depan dan suspensi belakang dipasang untuk meredam kejutan pada roda belakang. Pemilihan velg dan ban sebagai bagian mekanikal juga sangat menentukan kenyamanan berkendara. Untuk menopang semua bagian sepeda motor diperlukan rangka yang kuat. Untuk itu pemilihan material rangka serta pengelasan sambungan rangka sangat berpengaruh pada ketangguhan rangka sepeda motor. Tidak cukup hanya mampu beroperasi, sepeda motor harus dilengkapi dengan beberapa kelengkapan sebagai pengaman, antara lain spakboard untuk melindungi bagian-bagian motor dari percikan air dan kotoran, kaca spion untuk mengetahui kondisi di belakang motor, klakson untuk memberikan tanda pada kendaraan lain, lampu utama dan juga lampu isyarat belok.

Sumber: https://www.teknik-otomotif.com/2016/08/lampu-belakang-sepeda-motor.html

Setelah memahami beberapa sistem pada sepeda motor, perlu kita pahami beberapa hal penting pada saat mengendarai sepeda motor di jalan raya. Hal ini penting demi menjaga keselamatan dan menghindari kecelakaan. Hal penting tersebut adalah kondisi jalan yang dilalui, perilaku pengendara kendaraan lain, serta kondisi kelaikan kendaraan yang kita gunakan. Ketiga faktor itu acapkali menjadi pemicu terjadinya kecelakaan. Untuk itu kita perlu hati-hati dalam berkendara khususnya di jalan yang belum kita ketahui betul kondisinya, terlebih ketika malam hari pada saat ketajaman pandangan kita pada lingkungan berkurang karena kondisi gelap. Taati rambu lalu lintas, toleransi dan jaga etika kesopanan terhadap pengendara lain. Cek secara rutin kondisi kendaraan sebelum digunakan serta service secara rutin. Tidak lupa baca doa sebelum naik kendaraan agar Allah memberikan keselamatan.

Kontributor: Abdul Choliq (Dosen Teknik Mesin Universitas Pamulang)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *