Membaca tak hanya membantu meningkatkan pengetahuan. Ada sejumlah rahasia dibalik kebiasaan ini. Banyak sejumlah tokoh yg mempunyai kegemaran membaca, sebut saja salah satunya adalah presiden Soekarno yang sangat lihai dalam berorasi dan mampu mempengaruhi audiens akibat dari kegemaran beliau yang suka membaca.
Seperti yang dikutip dari “edukasi.kompas,com” oleh Herwan Priambodo, membaca juga sangat membantu dalam proses pembelajaran. Menurut Thorndike, ahli pembelajaran asal Amerika Serikat belajar merupakan proses interaksi antara stimulus dan respons. Menurut dia, perubahan tingkah laku bisa berwujud sesuatu yang dapat diamati atau yang tidak dapat diamati. Membaca, kata Thorndike, membantu proses pembelajaran dengan merangsang otak merespons materi bacaan.
“OMOB (One Month One Book) merupakan salah satu program unggulan di SMPIT Nurul Fikri. Melalui program ini para siswa diajak untuk membiasakan membaca dan menghatamkan minimal satu buku dalam sebulan”. Pungkas Herwan Priambodo S.Kom, yang merupakan guru komputer di SMPIT Nurul Fikri, Depok.
Selain menambah pengetahuan pada siswa, program ini juga membantu interaksi stimulus dan respons pada siswa. Guru sangat berperan penting dalam kegiatan ini, terutama dalam memilih kan buku bacaan yang layak untuk para siswa, karena apa yang mereka baca dan amati akan berpengaruh pada tingkah laku para siswa nantinya seperti yang dikatakan Thorndike.
