PMI Banten Krisis Stok Darah

Komunitas, Nasional3323 Views

Krisis Kantong DarahTangselMedia.com – Palang Merah Indonesia (PMI) Banten di tiap tahunnya selalu mengalami kekurangan stok darah. Dalam satu tahun, kebutuhan darah mencapai 220 ribu sampai 230 ribu kantong darah. Sedangkan PMI Banten baru bisa memenuhi permintaan kebutuhan darah sejumlah 50 persennya.

Hal ini terungkap dalam kegiatan sosialisasi donor darah di Aula Pusdiklat PMI Banten, Jalan Raya Serang-Jakarta KM 5, Kalodran, Kota Serang, Kamis (26/11) lalu. Ketua PMI Kota Tangerang dipimpin oleh Dasid Sidabudar menjelaskan bahwa PMI Banten baru sanggup memenuhi kebutuhan darah sejumlah 110 ribu kantong darah yang hanya bisa terpenuhi selama kurun waktu 10 bulan. Lebih memprihatinkan saat kondisi bulan puasa, karena pendonor kebanyakan dalam menjalani ibadah puasa membuat stok kantong darah menurun sebanyak 70 persen, sambung David.

Menurut David, golongan darah paling langka di dunia adalah golongan darah AB dari 32 hingga 35 jenis golongan darah di dunia. Akan tetapi golongan darah yang paling langka di Banten ialah golongan darah A karena permintaanya yang sangat banyak.

Transfusi darah tidak menjamin 110 persen prosesnya bisa dikatakan aman, apabila dilakukan oleh bukan tenaga medis dan di lokasi perawatan seperti rumah sakit atau puskesmas. Dikarenakan golongan darah dikhawatirkan tercemar lewat cara yang salah dilakukan oleh bukan tenaga medis.

David mengungkapkan bahwa darah yang bisa ditransfusi adalah darah yang bebas dari empat jenis virus, antara lain hepatitis B, hepatitis C, virus HIV.Aids dan sifilis. Tidak terkcuali dengan kawasan yang memiliki endemic malaria, darah pun harus bebas dari malaria.

Baca Juga  Komunitas GIP Berikan Bantuan untuk Rakyat Suriah Melalui KISPA

Mengenai berita yang beredar di masyarakat tentang mahalnya harga satu kantong darah, David mengatakan bahwa PMI tidak memungut biaya satu kantong darah. Akan tetapi PMI meminta pengganti biaya pengolahan darah (BPPD). Karena sebelum proses darah ditransfusi kepada pasien, darah donor harus memlalui rangkaian proses pengolahan dengan menggunakan alat yang habis sekali pakai. Sehingga pasen yang membutuhkan donor darah harus mengeluarkan biaya.

Harga per kantong darah dibebankan kepada pasien sebesar Rp 360 ribu per kantong untuk jenis darah biasa. Lalu untuk jenis darah lainnya dapat dikenakan harga Rp 650 ribu hingga darah yang paling marah seharga Rp 4 juta, sambung David.

Biaya yang dikenakan sudah termasuk biaya cross match (silang kroscek) maksudnya darah donor sebelum ditransfusikan kepada pasien perlu dilakukan penyilangan darah antara pendonor dengan pasien sehingga darahnya cocok, ujar David.

David menjelaskan bahwa PMI berusaha memenuhi kebutuhan darah dengan salah satunya membuka sejumlah gera dinor darah dan dengan pelayanan donor darah melalui mobil. Dan usia darah donor hanya bisa mencapai selama 30 hari.