Pondok Pesantren di Serang Memproduksi Dodol Berbahan Baku Kangkung

Pondok Pesantren di Serang Memproduksi Dodol Berbahan Baku Kangkung
Ustaz Ubaidillah Azis dan Abdul Kholik berfoto bersama santri di kebun kangkung Ponpes Nurul Alami di Kampung Panyaweuyan, Desa Dahu, Kecamatan Cikeusal, Serang, Provinsi Banten. (ANTARA FOTO/Dok.IDS/2018)

TangselMedia – Pondok Pesantren Nurul Alami di Kampung Panyaweuyan, Desa Dahu, Serang, Provinsi Banten, memproduksi dodol berbahan baku kangkung. Pengajar pondok pesantren yang berada di Kecamatan Cikeusal itu, Ustaz Ubaidillah Azis dan Ustaz Abdul Kholik, menuturkan kepada Antara pada Jumat bahwa produksi dodol itu bermula dari coba-coba. Ubaidillah menjelaskan di pondok pesantren stok sayur kangkung cukup banyak dan sebelumnya hanya dijual sebagai sayuran saja.

“Sebelumnya dijual dan diolah sebatas pada sayuran, pimpinan ponpes kemudian memberikan arahan ada produk lain dari kangkung ini, sehingga muncullah ide membuat dodol,” ujarnya.

“Dodol ini beraroma kangkung,” tambah Ubaidillah. Abdul Kholik mengatakan pengembangan produk olahan dari kangkung dilakukan bersama-sama ustaz, santri dan koperasi pesantren. Produk dodol kangkung itu baru beredar di lingkungan pesantren, belum dipasarkan ke khalayak yang lebih luas.

Pondok Pesantren di Serang Memproduksi Dodol Berbahan Baku Kangkung
Santriwati di Ponpes Nurul Alami di Kampung Panyaweuyan, Desa Dahu, Kecamatan Cikeusal, Serang, Provinsi Banten sedang memonitor perkembangan tanaman sayur-sayuran di demplot pertanian ponpes tersebut . (ANTARA FOTO/dok.IDS/2018)

Selain mengolah kangkung menjadi dodol, pesantren juga membuat kripik dari umbi gadung (Dioscorea hispida). “Ide mengolah umbi gadung ini juga dari pimpinan pondok Kiai Amung Permana Yusup, dan kini sedang bersam-sama kami lakukan, baik oleh pendidik maupun santri,” ujarnya.

Baca Juga  Kunjungan Raja Salman, Indonesia dan Dunia Islam

Pesantren yang didirikan Kiai Amung Permana Yusup itu mendapat bantuan dari Yayasan Baitul Maal (YBM) BRI untuk mengembangkan pertanian kangkung melalui pembentukan Badan Usaha Milik Pesantren (BUMP). Pengurus Harian YBM-BRI Kanwil Jakarta  3 di wilayah Banten Sofian Hadi menjelaskan dalam hal ini bank memberikan bantuan melalui integrasi program pemberdayaan berbasis pesantren.

Selain memberikan bantuan bagi BUMP pertanian kangkung senilai Rp22 juta, yayasan selama tiga tahun memberikan beasiswa kepada 30 santri senilai Rp115,8 juta, bantuan apresiasi kepada 10 pendidik senilai Rp30 juta, bantuan pembangunan asrama senilai Rp117,7 juta. Nilai total bantuannya untuk Pondok Pesantren Nurul Alami sebanyak Rp291,5 juta.

General Manager YBM BRI Dwi Iqbal Noviawan dalam suatu kesempatan menyatakan sebagai lembaga Amil Zakat Nasional yayasannya mendukung pengembangan pesantren di Indonesia. Ia mengatakan yayasan mendukung pengembangan Badan Usaha Milik Pesantren (BUMP). untuk menjadikan pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam yang mampu secara mandiri memenuhi kebutuhan operasional dan pengembangan pendidikan dan ekonominya melalui kegiatan usaha produktif