Sahabatmu Cermin Kepribadianmu

Opini1480 Views

SAHABATMU CERMIN KEPRIBADIANMU

Oleh :  Abdul Choliq*

 

Cermin adalah benda yang mampu memantulkan cahaya benda yang berada di depannya. Cermin hanya dapat memantulkan bayangan benda dengan pencahayaan yang cukup. Pada umumya cermin berupa kaca, namun benda-benda yang halus dan bening permukaannya juga dapat befungsi sebagai cermin, seperti batu, logam, keramik, bahkan permukaan air juga dapat digunakan untuk bercermin.

Ada banyak jenis cermin, sifat bayangan yang dipantulkannya juga berbeda-beda. Cermin yang datar akan membentuk bayangan maya, sama tegak dan sama besar dengan benda aslinya. Cermin datar sering kita gunakan berkaca untuk mengetahui penampilan kita saat berdandan. Cermin cekung bersifat konvergen (mengumpulkan sinar). Cermin cekung dapat membentuk bayangan nyata dan semu dari sebuah benda. Bayangan nyata terbentuk ketika benda jauh dari cermin, dan bayangan semu terbentuk ketika benda berada dekat dengan cermin. Bayangan semu biasanya lebih besar dari bendanya. Bercermin dengan menggunakan cermin cekung bisa merubah posisi dan bentuk wajah kita. Cermin cembung bersifat divergen (menyebarkan sinar).

Cermin cembung banyak kita jumpai digunakan untuk spion kendaraan, cermin pengawas di toko swalayan dan cermin yang di belokan jalan untuk peringatan bagi pengguna jalan. Cermin cembung mempunyai sifat memperkecil bayangan benda dan divergen (menyebarkan sinar). Bercermin dengan cermin cembung akan membentuk muka kita serasa bentuknya lonjong. Bercermin pada kaca yang retak, akan membuat wajah kita seperti bertingkat. Bercermin di dinding keramik akan membuat bayangan kita remang-remang, apalagi kalau kurang cahaya, maka bayangan kita hanya berupa siluet. Bercermin pada air tenang cukup memberi bayangan yang jelas, namun ketika air sedang tidak tenang akan menjadikan bayangan kita seperti bergerak mengikuti gerakan air. Bercermin ditempat gelap tidak menampakan apa-apa dari bayangan kita.

Itulah perumpamaan pengaruh kondisi teman-teman di sekitar kita terhadap kepribadian kita. Dalam kehidupan sehari-hari kita berinteraksi dengan banyak orang dengan berbagai karakter. Tentu nilai-nilai positif dari interaksi ini yang kita harapkan, bukan hal-hal negatif yang dapat merugikan kita.

Baca Juga  Menyederhanakan Alasan Kita

Karakter teman bergaul akan menjadi cerminan karakter kita. Kita harus pandai dalam memilih teman bergaul, salah dalam memilih teman bergaul, maka bukan kemanfaatan kita dapat, tapi justru masalah yang kita peroleh. Berteman dengan orang-orang baik akhlaqnya diibaratkan berteman dengan penjual minyak wangi, adakalanya kita membeli, atau setidaknya kita dapat memperoleh aroma wangi karena diberikan kesempatan mencoba dengan gratis. Berteman dengan teman yang berakhlaq buruk diibaratkan berada di dekat tukang pandai besi. Baju dan badan kita menjadi kotor, atau setidaknya menjadi berbau yang tidak sedap. Itulah yang dipesankan Rosululloh, SAW. Beliau juga mengingatkan, “Seorang lelaki atas agama kawannya, maka hendaklah ia melihat terhadap orang yang ia temani”.

Seseorang biasanya akan nyaman dengan orang yang memiliki kesamaan karakter. Maka perlu kita tanyakan pada diri kita sendiri, dengan siapa kita merasa nyaman dalam bergaul. Jika merasa nyaman dengan orang-orang yang berakhlaq baik, maka bersyukurlah. Tetapi jika kita justru merasa nyaman dengan orang-orang yang berakhlaq buruk, maka waspadalah. Rosulullah, SAW telah memberikan peringatan kepada kita,” Roh-roh (jiwa) manusia itu ibarat bala tentara yang disatukan. Artinya, jiwa seseorang akan nyaman dengan jiwa lain dengan karakter yang sama. Maka perlu kiranya berhati-hati dalam berteman, mencari mitra kerja, memilih sahabat, bahkan hati-hati dalam mencari pasangan hidup.

Teman bergaul adalah cerminan kepribadian kita. Diibaratkan bercermin untuk mengecek penampilan, maka gunakanlah cermin datar yang memiliki ukuran memadai dan cahaya yang cukup untuk memperoleh bayangan dengan jelas. Tidak tepat bercermin dengan menggunakan cermin cekung, cermin cembung, cermin retak, atau bercermin di air yang bergelombang. Semoga Allah menjaga kita semua.

*Penulis adalah Dosen Teknik Mesin Universitas Pamulang