TangselMedia – Tokoh masyarakat muncul kecamatan Setu Serpong Tangsel H. Nurhadi mengaku kecewa dengan Pemerintah kota (Pemkot) Tangsel dibawah kepemimpinan Benyamin Davnie – Pilar dianggap tidak peduli dengan masyarakat muncul yang berjuang untuk dapat hak akses Jalan Raya Serpong – Parung di Kawasan Sains Terpadu (KST) BJ Habibie Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Tangsel.
Nurhadi menilai Pemkot Tangsel selama ini acuh dan tidak peduli dengan penderitaan warganya yang terzolimi dengan adanya rencana ditutupnya Jalan Raya Serpong – Parung penghubung antara Kota Tangsel dengan Kabupaten Bogor tersebut.
“Pemkot Tangsel tutup mata, tidak ada perhatian mereka, seakan tidak peduli hanya tingkat RT dan Lurah saja yang turun tapi secara powerkan tidak kuat harusnya mereka bantu bersuara ketika ada warganya yang tertindas dan terzolimi,”tegas Nurhadi pada wartawan, Sabtu (28/9/2024).
Menurut Nurhadi dirinya sangat mengikuti polemik rencana penutupan jalan yang sudah dilalui warga puluhan tahun tersebut oleh BRIN dan melihat tidak ada kepedulian dari Pemkot Tangsel.
“Yang jadi korban kan masyarakat, yang punya usaha gimana, kasihan meski katanya sudah dibuatkan jalan baru tapi perlu dikaji dulu dan libatkan kami apakah nanti jalan tersebut layak atau tidak. Lagian jalan tersebut sudah ada sebelum adanya Puspitek yang sekarang berubah jadi BRIN,”paparnya.
Menurut Nurhadi dirinya sangat marah, sebab sebagai paslon incumbent Benyamin Davnie – Pilar yang maju kembali pada kontestasi pilkada Tangsel juga Airin Rachmi Diany yang maju pada Pemilihan Gubernur Banten 2024 dianggap tidak memiliki empaty.
“Sudah berlarut-larut ya Masalah ini tidak ada jalan keluar. Mereka tidak tahu malu saat Pilkada kemana-mana minta suara tapi ada warga yang terzolimi diam saja. Jangan pilih Benyamin Davnie dan Airin,”pungkasnya.
Sementara itu Walikota Tangsel yang sementara ini cuti karena ikut kembali dalam kontestasi Pilkada 2024 Benyamin Davnie sampai berita ini diturunkan masih belum menjawab ketika dikonfirmasi. (Hjd)
