Warga Tirtayasa Serang Banten Unjuk Rasa di Halaman Kecamatan

TangselMedia -‎ Sejumlah masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Swadaya Masyarakat Peduli Sungai melakukan aksi unjuk rasa di halaman kantor Kecamatan Tirtayasa‎, Kota Serang, Banten, Senin 12 Juni 2017. Dalam aksinya mereka menyoroti mutu pembangunan di wilayah Serang utara yang dinilai tidak sesuai dengan harapan masyarakat.

Aksi Masyarakat Peduli Sungai. (sumber foto: TangselMedia)

Menurut Gamsut ido, Korlap dalam aksi itu mengatakan,‎ bahwa potret dinamika persoalan di daerah kini telah hadir ditengah ramainya perbincangan para pengamatan kebijakan dan elemen masyarakat di serang utara. Hal ini ditenggarai karena berbagai faktor, salah satunya adalah kualitas pembangunan yang tidak disesuaikan dengan harapan dan kebutuhan masyarakat serta minimnya komunikasi  yang diciptakan antara pemangku kebijakan (stakeholders) dengan berbagai kalangan masyarakat.

“Kesenjangan komunikasi pembangunan inilah yang membuat  sebagian masyarakat menjadi terdorong untuk melakukan berbagai cara dalam menyampaikan aspirasi dan tuntutannya kepada para pemangku kebijakan,” kata Ido dalam orasi aksinya.

Munculnya kegelisahan akan mutu pembangunan di Serang Utara, kata dia tertuju pada pemerintah Kecamatan Tirtayasa yang dinilai telah melakukan berbagai intimidasi dan penggembosan untuk meredam  gerakan massa dalam melakukan berbagai aksi – aksi perlawanannya. Perlawanan untuk menyampaikan berbagai tuntutan masyarakat telah hadir sebagai sebuah upaya untuk bisa mendapatkan hak dan kewajiban masyarakat yang sesuai dengan harapan dan kebutuhan yang ideal dan memperhatikan aspek sosial

“Gejolak persoalan di Kecamatan Tirtayasa tidak luput dari berbagai sorotan. Setiap tahunnya, kecamatan ini tidak sepi dari berbagai persoalan publik dan tidak sedikit masyarakat menjadi terdorong dan terlibat dalam berbagai urusan advokasi untuk memperjuangkan hak dan wewenangnya. Lemahnya Pengelolaan birokrasi pemerintahan ditingkat kecamatan sampai ditingkat pemerintahan desa, turut menjadi sasaran kritik kekecewan masyarakat,” tuturnya.

Baca Juga  Islamic Book Fair (IBF) ke-16, Resmi Dibuka di JCC Senayan Jakarta
Aksi Unjuk Rasa di Halaman Kantor Kecamatan Tirtayasa. (sumber foto: TangselMedia)

Tak hanya itu, lanjutnya persoalan lainnya adalah masih buruknya pengelolaan dana desa, lambatnya pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), semakin banyaknya kerusakan infrastruktur jalan, banyaknya proyek siluman yang tak beridentitas, dan persoalan yang terbaru adalah mencuatnya dugaan normalisasi irigasi (kali) yang tidak sesuai dengan perencanaan pembangunan, serta tidak maksimalnya pemberian konspensasi terhadap warga yang tinggal dibantaran sungai Desa Sujung Kecamatan Tirtayasa.

“Ini menjadi landasan dasar seruan aksi massa yang tergabung dalam Aliansi Swadaya Masyarakat Peduli Sungai,” tegasnya.

Dalam aksi ini, ia pun menuntut‎ Camat Tirtayasa agar segera meninjau kembali keputusannya, terkait pengerjaan normalisasi irigasi yang di anggap tidak melihat dampak negatif dan kegunaannya.

“Kami menuntut Camat Tirtayasa agar Segera melakukan normalisasi irigasi secara menyeluruh, menindak tegas kepala desa nakal yang selalu menyalahgunakan jabatan dan wewenang nya selaku kepala desa dan mendorong Pemerintah Kabupaten Serang segera melakukan percepatan pembangunan infrastruktur jalan dan Rumah Tidak layak huni (RTLH) di Kecamatan Tirtayasa,” ujarnya.

‎Selain itu, ia juga meminta Balai Besar Wilayah Sungai agar segera mengganti atau menyuplai air bersih untuk keperluan MCK dan pertanian kepada masyarakat Desa sujung, Kebon dan Susukan.

“Selama pengerjaan normalisasi irigasi berlangsung. Kami minta berantas proyek siluman yang tak beridentitas,” imbuhnya.

Sementara itu, Camat Tirtayasa Elan Apandi belum dapat dikonfirmasi saat coba dihubungi. (SN/HJD)