Ada 9 Juta Anak Indonesia Kekurangan Gizi

Nasional977 Views
Ada 9 Juta Anak Indonesia Kekurangan Gizi
Foto: Deputi Menteri Bidang Pendanaan Pembangunan, Kementerian PPN/Bappenas Kennedy Simanjuntak memaparkan soal kekurangan gizi. (Marlinda-detikcom)

TangselMedia – Kementerian Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas) mencatat ada 9 juta anak yang mengalami malasah kurang gizi kronis (Stunting). Perencana Pembangunan Nasional (Bappanes) berencana masalah stunting menjadi prioritas nasional yang ditangani tahun ini.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita. Keadaan ini dikarenakan kekurangan asupan gizi terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan, mulai dari janin hingga menjadi anak 2 tahun.

“Mempertimbangkan dampak pada stunting pemerintah telah menjadikan upaya penyembuhan stunting sebagai salah satu prioritas nasional. Kita targetkan mulai tahun ini salah satu program prioritas nasional dari 30 prioritas nasional adalah stunting. Jadi perhatian pemerintah begitu tinggi kepada stunting,” kata Deputi Menteri Bidang Pendanaan Pembangunan, Kementerian PPN/Bappenas Kennedy Simanjuntak, pada Rabu (28/3/2018) dalam acara *Stunting Summit* di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat.

Kennedy mengatakan, tidak hanya memberikan dampak kemiskinan, stunting juga memberikan dampak untuk perekonomian Indonesia. Oleh sebab itu, tahun 2019 nanti, pemerintah berencana penurunan stunting menjadi 28 persen.

“Secara absolut 9 juta anak yang tersebar di pedesaan dan perkotaan yang mengalami stunting. Ini angka sangat besar, hampir jumlahnya sama dengan satu penduduk satu negara. Stunting juga Bukan hanya terjadi pada masyarakat miskin tapi juga pada kelompok yang tidak miskin,” ujarnya.

Dalam usaha menurunkan stunting di Indonesia, oleh karena itu pemerintah menjalin berbagai kerja sama dengan Amerika Serikat salah satunya, melalui Millenium Challenge Compact yang dimulai pada tahun 2011 lalu. Kennedy berkeinginan seluruh sektor juga akan bekerja sama dengan pemerintah untuk menanggulangi stunting di Indonesia.

Baca Juga  Reuni 212 di Monas dihadiri 8 Juta Orang, Peserta Dari Tangsel Membludak

“Mempertimbangkan faktor penyebab yang multisektor maka penurunan stunting juga harus dilakukan dengan pendekatan yang terintegrasi dengan melibatkan multisektor yang artinya seluruh komponen bangsa baik pemerintah daerah pemerintah pusat pemerintah desa, masyarakat, lembaga sosial maupun swasta,” katanya.

Sementara, Joseph R Donovan Jr Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia menghargai dijadikannya stunting sebagai program prioritas oleh Indonesia. Dia berharap Amerika Serikat dapat terus bekerja sama dengan Indonesia untuk memningkatkan kesehatan dan gizi di Indonesia.

“Amerika Serikat bangga akan kemitraan kami bersama Pemerintah Indonesia dalam upaya mencegah stunting. Stunting Summit ini secara resmi mengakhiri kemitraan sukses yang kita mulai pada 2011. Kita yakin Amerika Serikat dan Indonesia memiliki kepentingan dan tanggung jawab yang abadi sebagai mitra bersama untuk mengatasi tantangan termasuk memperluas peluang ekonomi dan memperkuat layanan kesehatan,” ujarnya.

Dengan acara ini, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri PPN Bambang Brodjonegoro, Menteri Kesehatan, Menteri Desa Eko Putro Sandjojo dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono berencana akan turut menyampaikan paparan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *