Ceramah Habib Rizieq pada Tabligh Akbar FPI di Ciputat, Dipadati Ribuan Jama’ah

TangselMedia – Tabligh Akbar Ormas Front Pembela Islam (FPI) dalam rangka memeringati Isra Mi’raj pada Ahad 23 April 2017, di Majelis Taklim Miftahul Ulum, Jalan Dewi Sartika, Gang Nangka, Cimanggis, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel) yang dihadiri Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab (HRS) dipadati ribuan jama’ah.

Hal tersebut bisa dilihat dari padatnya shaff (barisan) jama’ah yang hadir, sangat jauh dari panggung utama tempat Habib Rizieq berceramah.

Tampak hadir pula pada acara ini, Wakil Ketua MUI yang juga Ketua Umum Ormas Wahdah Islamiyah, K.H. Zaitun Rasmin dan pimpinan Majelis Taklim Miftahul Ulum K.H. Jafar Sodik yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum FPI.

Habib Rizieq Syihab dalam suatu ceramah. (sumber foto: suara-islam.com)

Dalam ceramahnya, Habib Rizieq menegaskan tidak ada urusan, masalah penuntutan hukum terhadap Ahok dengan Pilkada. Meski Pilkada telah usai, proses hukum masih tetap berjalan. Maka dari itu, Ia mengajak umat untuk terus mengawal kasus ini hingga tuntas.

Meski Jaksa Penuntut Umum (JPU) telah menuntut hanya 1 tahun, hal tersebut dinyatakan dengan dalih bahwa Ahok tidak terbukti menista agama, namun keputusan final ada di tangan hakim. Sidang vonis sendiri akan dilaksanakan pada Selasa 25 April 2017.

Baca Juga  Mr. Kan: Negara Pasti Hancur, Jika Hukum Diterapkan Diskriminatif

“Saya minta kawal terus sidang Ahok, datang hari Selasa, meski Jaksa menuntut ringan hanya 1 tahun, tapi hakim bisa memutuskan 5 tahun. Jangan terkecoh oleh opini. Kawal terus sidang, jangan sampai kita dicurangi, jangan sampai si Penista agama bebas. Kalau si Penista agama bebas, maka akan semakin banyak orang yang kurang ajar menghina agama, ini pembelajaran”, ujar Habib Rizieq.

Menurut Habib Rizieq, apa yang dilakukan umat Islam selama ini dalam ‘Aksi Bela Islam’ seperti 411, 212 adalah sebagai bentuk kesantunan dan kepatuhan umat Islam terhadap hukum di Indonesia.

“Kalau di Pakistan sudah dipotong, kalau di Afghanistan sudah ditembak, kalau di timur tengah sudah dipenggal. Tapi umat Islam di Indonesia tidak, kita patuh hukum, usaha kita juga tidak melanggar hukum. Jangan terus dibela si Penista, umat bisa main hakim sendiri, kalau umat sudah bergerak sendiri bisa terjadi kekacauan, selamatkan kepentingan bangsa yang lebih besar!”, tegas Habib Rizieq. (HJD)