Cerita Ronaldi Yang Kehilangan Lengan Kanan Karena Kanker dan Ibu Kandungnya Secara Bersamaan

Cerita Ronaldi Yang Kehilangan Lengan Kanan Karena Kanker dan Ibu Kandungnya Secara Bersamaan
Ronaldi, pengidap sarkoma asal Bangka Belitung (Foto: Widiya Wiyanti/detikHealth)

TangselMedia – Ronaldi anak Bangka Belitung yang harus menghadapi kenyataan pahit karena kehilangan lengan kanan dan ibukandungnya dalam waktu yang berdekatan.

Tahun kemarin, setelah Ronaldi mengalami kecelakaan dan pergelangan tangannya sakit, Ronaldi memilih untuk mengurutkan lengannya tersebut. Tetapi, setelah diurut justru membengkak.
“Belum ke dokter saya ke dukun kampung diurut, reaksinya tuh membengkak. Lalu urut lagi kembali lagi, setelah diurut, bengkak lagi makin membesar. Pas dagingnya sudah keluar kan pecah, saya langsung ke dokter,” ceritanya saat ditemui detikHealth di rumah singgah kanker Cancer Information and Support Center (CISC) di Kemanggisan, Jakarta Barat, Selasa (28/8/2018).
Betapa terkejutnya, hasil diagnosis dokter menyatakan bahwa Ronaldi terkena kanker sarcoma, yakni kanker yang menyerang tulang atau jaringan lunak di sekitar tulang.
Dokter pun menyarankan untuk mengamputasi lengan kanannya. Meskipun Ronaldi mengaku belum siap menerima kenyataan tersebut, akhirnya pada bulan Februari lalu Ronaldi harus ikhlas kehilangan lengannya itu.
“Saya nangis karena belum siap menerima, jadi saya pikir-pikir karena saya mikir orang tua saya jadi saya terima,” ungkapnya.
Tidak hanya itu saja, ternyata kankernya sudah menyebar ke paru-paru. Alhasil Ronaldi dirujuk ke Rumah Sakit Dharmais Jakarya untuk mendapatkan pengobatan kemoterapi.
Kesedihannya pun tidak selesai sampi situ. Di tengah pengobatan, Ronaldi harus kehilangan ibunya tersayang yang juga mengidap kanker tulang.
“Meninggalnya bulan ini tanggal 4. Meninggal karena ada kanker juga, kata dokternya kanker tulang juga, ada benjolan di lutut,” tuturnya.
“Nggak dapat pengobatan, didiamin saja. Karena dia ngalah nggak ada biayanya, jadi dia pesan daripada dia kehilangan saya duluan mending dia saja,” lanjut Ronaldi.

Kehilangan lengan sekaligus ibu kandungnya membuat Ronaldi patah semangat. Ronaldi masih terus melakukan pengobatan kemoterapinya dan bertekat untuk meneruskan sekolah.
“Saya tetap semangat saja demi pesan-pesan ibu saya kemarin supaya terus sembuh. Terus masih mau lanjut sekolah nanti kalau ada biaya,” tutupnya.
(wdw/up)