Cerita Soal Pengeloaan Tantangan Bangunan Tol Desari

Jabodetabek2263 Views
Cerita Soal Pengeloaan Tantangan Bangunan Tol Desari
Foto: Grandyos Zafna

TangselMedia – Pembangunan Tol Depok-Antasari Seksi I Antasari-Brigif berlangsung cukup lama. Padahal, pemenang tender ini ditetapkan pada tahun 2006. Pengelola Tol desari, PT Cipta Waspphutowa buka suara terkait tantangan pembangunan tol tersebut. Direktur Utama PT Citra Waspphutowa Djoko Sapto menerangkan, lahan menjadi tantangan utama yang dihadapi dalam pembangunan tol.

Awalnya, dalam pembangunan ini alokasi pembebasan lahan hanya Rp 700 miliar. Lalu, alokasi itu membengkak menjadi 2,6 triliun karena kenaikan harga lahan. “Tol ini kan tendernya 2005, kita ditetapkan pemenang 2006. Seiring dengan itu, memang istilahnya jalan tol kan tanah, tanah yang dulunya pada saat investasi awal Rp 700miliar, waktu itu langsung naik menjadi Rp 2,6 triliun saat itu 2006,” ujarnya kepada detikFinance di kantornya, Senin (23/9/2018).

Selanjutnya, tingginya harga lahan itu membuat pembebasan lahan menjadi molor. Pembebasan lahan baru berlangsung di tahun 2013. “Tanah mungkin memang masalah dihadapi itu, mulai kelihatan pembebasan tanah 2013, jadi memang cukup lama, kita juga mulai 2014 start mulai konstruksi meskipun tanah juga 100% belum bebas” ujarnya.

Baca Juga  Komunitas Magma Tangsel Launching Buku "Langkah" Bersama Airin

Dia menjelaskan, pembangunan tol menjadi lebih cepat karena perubahan ketentuan dari pemerintah terkait masalah pembebasan lahan. “Setelah ada perubahan peraturan yang memang di luar yang diinventasikan menjadi kewajiban pemerintah kita pokoknya menalangi, dengan proses itu lebih concern di sana,” ujarnya.

Dia melanjutkan, konstruksi tol untuk saat ini sudah 100%. Tol Desari kini tengah menjalani uji layak fungi, dimana tim uji layak fungsi memberi catatan agar dilakukan ada perbaikan-perbaikan bersifat minor seperti rambu, pagar dan lain-lain. Catatan ini mesti diperbaiki selama 2 minggu ke depan. Jadi, tol ini diperkirakan baru bisa diresmikan pada akhir bulan September.

“Target kita tahap I dari Antasari-Brigif tahun ini, kita menginginkan sih bulan ini, tapi kemarin tanggal 23 sudah ada tim layak fungsi datang, ada catatan-catatan minor, kita diberi waktu 2 minggu untuk menyelesaikan catatan tadi,” ujarnya. (dna/dna)