Diskusi PBAK: Korupsi dan Kemiskinan Dua Sisi Mata Uang yang Tak Bisa dipisahkan

Banten1615 Views
Foto: Istimewa

TangselMedia – Diskusi Rutin yang dilaksanakan Pusat Belajar AntiKorupsi (PBAK) Dompet Dhuafa pada Jumat (6/3/2020). Diskusi dengan tema Korupsi dan Kemiskinan dibawakan oleh pemateri tunggal yaitu Direktur PBAK, Ridwan Affan.

Menurut Ridwan permasalahan korupsi dan Kemiskinan adalah dua sisi mata uang yang tak bisa di pisahkan. “Dari penelitian Cuervo-Cazurra Negara yang memiliki tingkat korupsi tinggi cenderung memiliki GDP yang rendah dan angka pengangguran yang tinggi,”ujarnya.

Affan juga menjelaskan bahwa posisi Indonesia saat ini masih berada dalam masih belum aman. “Menurut data dari tranparansi Internasional posisi kita ada di pringkat 85 dari 180 negara. Jauh dari Singapura, Malaysia dan Brunei. Jadi tantangan kita masih banyak,”jelasnya.

Baca Juga  Di Wilayah Tsunami Selat Sunda, Dompet Dhuafa Turunkan Tim Respon

Selain itu Affan juga menjelasakan konsern dari lembaga PBAK ini. Beliau menjelaskan jika kemiskinan bisa terjadi karena banyak hal, salah taunya adalah faktor Struktural. Yaitu dari Korupsi dan kebijakan yang tidak pro pada rakyat miskin. Maka dari itu PBAK yang merupakan bagian dari Dompet Dhuafa hari menjawab permasalahan kemiskinan dari gerakan antikorupsi.

“Hadirnya PBAK saat ini adalah cara kita (Dompet Dhuafa) untuk merentaskan kemiskinan,”pungkasnya. (AD/HJD)