Ikatan Mahasiswa Tegal Ciputat Selenggarakan Musilang di Bulan Puasa

Foto bersama, Musyawarah dan Silaturahim Anggota IMT Ciputat/ Ahdi Nadhiva

TangselMedia – Proses regenerasi dalam organisasi di era modern seperti sekarang menurut para pakar merupakan syarat agar organiasi tetap mampu eksis dan mengikuti perkembangan zaman. Dalam proses itu diperlukan tata cara yang terstruktur serta kesepakatan dari semua pihak yang berkaitan.

Adalah Musyawarah dan Silaturahim Anggota (MUSILANG) yang menjadi program tahunan itu diadakan oleh Pengurus Ikatan Mahasiswa Tegal (IMT) Ciputat  pada Sabtu-Minggu (19-20/5) di Villa ‘Darul Ikhlas’ Serua indah, Ciputat, Tangerang Selatan.

Menurut Andi Apriyanto acara tersebut merupakan forum tertinggi organisasi untuk memberikan laporan pertanggung jawaban oleh pengurus selama satu periode serta pemilihan ketua umum baru menggantikan ketua umum yang sudah purna.

“Esensi sebenarnya dari acara ini adalah sebagai pembelajaran anggota agar mampu mempertanggung jawabkan kewajiban berupa program yang sudah dibuat, apakah ia mampu melaksanakanya atau tidak. Selain itu diharap anggota bisa belajar memilih pemimpin secara demokratis dengan mekanisme yang baik dan tertib,” ujar ketua umum IMT Ciputat yang akan purna itu saat ditemui setelah sidang pleno pada hari pertama.

Suasana sidang Musilang IMT/ Ahdi Nadhiva

Ia berharap acara itu mampu memberikan wawasan dan pelajaran kepada anggota untuk bisa memiliki bekal agar bermanfaat bagi masyarakat serta memunculkan pemimpin baru yang lebih baik.

Baca Juga  Aktivis Anti Korupsi dan Mahasiswa Tangsel Selenggarakan Diskusi Publik Terkait Seleksi Capim KPK

“Harapanya akan muncul ketua terpilih yang mampu totalitas dan ikhlas dalam mempertanggung jawabkan amanah yang telah diberikan anggota,” tambah Mahaiswa UIN Jakarata tersebut.

Menurut Rizqi Nur Falah acara itu dipersiapakan selama tiga Minggu ditengah aktivitas perkuliahan yang dijalani semua anggota khusunya panitia yang mayoritas di dominasi anggota baru.

“Kendalanya pada pendanan, karena ketidakpastian uang yang masuk jadinya kami terus menerus ganti tempat buat acara ini. Bayangkan tempatnya baru fiks empat hari sebelum tanggal pelaksanaan. Alhamdulillahh semua berjalan lancar dan panitia mampu secara maksimal dalam mengambil peranya,” ungkap panita yang bertugas sebagai seksi acara itu.

Di lain pihak Titik Ainun berpendapat bahwa acara itu unik karena dilaksanakan selama dua hari saat bulan Ramadhan tanpa meninggalkan kewajiban puasa serta amalan shalat taraweh

“Awalnya cukup ragu buat ikut acara karena lagi puasa, tapi setelah gabung sama teman-teman kok jadi enjoy bahkan tidak terasa lapar dan haus meski dalam sidang kita saling debat selama ber jam-jam. Harapanya lewat acara ini meskipun pengurusan sebelumnya sudah baik tetapi harus mampu memunculkan yang lebih baik lagi di pengurusan selanjutnya,” Pungkas salah seorang anggota IMT Ciputat tersebut. (AN)