Islam Adalah Agama Privat dan Publik

Nasional, Opini, Tokoh1669 Views

Oleh: Dr. Khairan M. Arif, M.Ed.

Paham konvensional sekolompok umat Islam, bahwa Islam adalah agama privat, tidak ada urusannya dengan masalah publik, negara dan kehidupan sosial lainnya. Islam menurut kelompok ini adalah mekanisme hubungan antara seseorang dengan Tuhan, bukan agama yang mengatur mekanisme hubungan manusia dengan publik, negara dan dunia.

Agama adalah masalah hubungan bathin manusia dengan sang pencipta bukan hubungan fisik dan manajerial manusia dengan kehidupan politik, ekonomi, pendidikan, hukum dan lainnya. Agama menurut mereka hanya berada di masjid-masjid, majelis taklim atau pesantren, bukan di dunia bisnis, parlemen, istana dan di gedung-gedung konstitusi dan sebagainya.

Humas Pengurus Pusat IKADI.

Paradigma inilah yang dicoba disosialisasikan ke seluruh memori dan logika manusia di dunia. Bila cara berpikir umat Islam berbeda dengan paradigma ini, maka dapat dinilai sebagai paham fundamentalis, radikal dan teroris yang telah keluar dari ajaran dan ruh keislaman yang benar.

Apakah paradigma ini benar? paradigma keislaman seperti ini adalah paradigma parsial (juz’iy) yang tidak dikenal dalam Islam, dari zaman Nabi Muhammad SAW sampai abad ke-19 Masehi. Paradigma ini muncul bersamaan dengan munculnya paham materialisme, pragmatisme dan borjuisme di barat, akibat kegagalan rezim gereja di abad pertengahan.

Akibat kegagalan gereja pada abad kegelapan ini, melahirkan kritik dan bahkan gerakan anti agama dan pengaruhnya dalam kehidupan publik, negara dan kehidupan sosial lainnya. Agama tidak boleh digiring ke ranah publik dan negara, agama adalah masalah privat antara hamba dan Tuhan.

Kelompok ini tidak memahami karakteristik Islam, Islam tidak sama dengan agama kristen dan agama lainnya, Islam bukan agama parsial yang memasung akal dan logika berfikir manusia. Islam, adalah agama yang mengakomodir ‘wahyu’ yang bersumber dari Tuhan/rasul dan ‘akal’ yang dimiliki manusia. Islam, adalah agama universal dan integral yang mengatur kehidupan manusia secara privat dan publik.

Islam tidak mengenal pemisahan dan dikotomi antara kehidupan dunia dan akhirat, bahkan sukses di dunia adalah barometer sukses di akhirat. Bahwa Tuhan yang disembah adalah Tuhan di langit, di bumi dan di akhirat. Firman Allah:

Baca Juga  Presiden Prabowo Bentuk Badan Khusus Urusan Haji dan Umroh, PP IKADI: Wait and See, Kita Lihat Kerjanya

(وَهُوَ الَّذِي فِي السَّمَاءِ إِلَٰهٌ وَفِي الْأَرْضِ إِلَٰهٌ ۚ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْعَلِيمُ)

“Dan Dia (Allah) adalah di langit sebagai tuhan dan di bumi sebagai tuhan dan Dia adalah Maha bijaksana dan Maha mengetahui” (QS. Az-Zukhruf; 84)

Islam adalah agama sempurna dan lengkap, bukan agama yang kurang dan temporal. Allah berfirman:

ۚ الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا ۚ

“Hari ini telah Aku sempurnakan bagi kalian agama kalian, dan telah Aku sempurnakan untuk kalian nikmat Ku dan Aku telah ridhoi Islam menjadi agama kalian” (QS. Al-Ma’idah; 3).

Islam adalah agama komprehensif dan paripurna, bukan agama yang parsial dan lokal. Tidak ada yang dilupakan dalam Islam, dari semua dimensi hidup manusia. Allah berfirman:

(وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا طَائِرٍ يَطِيرُ بِجَنَاحَيْهِ إِلَّا أُمَمٌ أَمْثَالُكُمْ ۚ مَا فَرَّطْنَا فِي الْكِتَابِ مِنْ شَيْءٍ ۚ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّهِمْ يُحْشَرُونَ)

“Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan (tinggalkan) sesuatupun dalam Al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan” (QS. Al-An’am; 3)

Islam adalah agama robbaniy, yang meyakini bahwa semua ranah kehidupan muslim harus berorientasi Allah SWT, dari kegiatan masuk WC sampai masalah negara, diatur dalam Islam. Karenanya, semua aktifitas sehari-hari manusia, kecil maupun besar, selalu dimuali dengan do’a kepada Allah SWT, bahkan setiap detik hidup muslim, adalah untuk Allah dan berorientasi Allah SWT, sebagaimana firmanNya:

(قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ)

“Katakan hai Muhammad sesuangguhnya shalatku, hajiku dan seluruh hidup dan matiku adalah untuk Allah” (QS. Al-An’am; 162).

Oleh karena itu, Islam adalah agama seluruh dunia, bahkan seluruh alam, bukan agama kelompok, ras dan bangsa tertentu. Melainkan Islam adalah agama seluruh dunia dan seluruh dimensi kehidupannya, agama universal dan seluruh kebutuhan manusia. (DBS)

Wallahu a’lam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *