Katulampa Kembali Normal, Ada Lima Titik Banjir Di Daerah Jakarta

Katulampa Kembali Normal, Ada Lima Titik Banjir Di Daerah Jakarta
Bendungan Katulampa di Bogor, Jawa Barat. (CNN Indonesia/Mesha Mediani)

TangselMedia – Ketinggian muka air di Bendungan Katulampa, Bogor, Jawa Barat, Rabu (24/4) pagi ini dilaporkan kembali normal setelah sempat tinggi tadi malam. Status Bendungan Katulampa kini diturunkan dari Siaga II (Waspada) menjadi Siaga IV (Aman). Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta di akun twitternya, disebutkan ketinggian muka air Bendungan Katulampa pada pukul 06.00 WIB mencapai 40 cm. Berbeda dengan tadi malam pukul 21.00 WIB yang sempat mencapai angka 170 cm dan membuat Jakarta waspada banjir kiriman.

Pun demikian dengan Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, tak ada kenaikan muka air pagi ini. Dari data BPBD DKI Jakarta Pintu Air Manggarai sejak pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB cenderung normal atau Siaga IV (Aman) dengan tinggi muka air rata-rata 595 cm hingga 680 cm. Tadi malam imbauan dikeluarkan BPBD untuk warga Jakarta, khususnya yang tinggal di sekitar bantaran kali Ciliwung untuk waspada terhadap banjir kiriman.

Wilayah yang akan dilewati kiriman air dari Bogor tersebut, yakni Srengseng Sawah, Rawajati, Pangadegan, Cikoko, Pejaten Timur, Kebon Baru, Bukit Duri, Balekambang, Cililitan, Cawang, Bidara Cina, dan Kampung Melayu. Hingga pagi ini ada lima laporan banjir di wilayah DKI Jakarta. Dilansir dari keterangan resmi BPBD DKI Jakarta, lima titik banjir itu ada di dua kelurahan masing-masing di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

Baca Juga  Pelatihan Pembuatan Pot Tanaman Dari Limbah Padat Botol Plastik Di Lingkungan Desa Gorowong

Empat titik banjir terdapat di Kelurahan Pejaten Timur, Jakarta Selatan yakni di di RW 05, 06, 07, dan 08. Sementara satu titik banjir ada di RW 03 di Kelurahan Cawang, Jakarta Timur. Banjir terjadi di area yang berbatasan langsung di sungai atau saluran dan di area cekungan. “Kami himbau kepada masyarakat agar tetap berhati – hati dan waspada terhadap potensi banjir yang terjadi,” demikian keterangan tertulis BPBD DKI Jakarta.