TangselMedia-Plastik telah menjadi sabahat manusia selama hampir satu abad, ia terus diproduksi dan dimanfaatkan sampai saat ini. Sebagai material yang sulit diurai secara alami,akhirnya sampah plastic menumpuk dimana-mana kalau tidak dikelola dengan baik, termasuk menumpuk di TPA. Padahal idealnya tidak boleh ada plastik yang menumpuk di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Seharusnya ketika produk dari plastik telah habis masa pakainya, ia dapat didaur ulang dan dimanfaatkan kembali, yang bisa menghasilkan suatu benda yang bermanfaat.Sudah banyak masyarakat yang telah melakukan aksinya merubah sampah plastk menjadi barang yang lebih berguna untuk kita, misalnya daur ulang dari botol plastik menjadi tempat budidaya tanaman sayur ataupun pot bunga. Berikut ini adalah salah satu cara membuat kreasi sapu dari bahan botol bekas minuman sekali pakai.
Untuk sampah plastik sendiri memang sangat banyak masalah yang perlu dibenahi, seperti cara memisahkan sampah organik, anorganik, hingga B3 yang memang perlu kesadaran masyarakat. Proses pemilahan sampah juga masih minim dilakukan di Indonesia meski menjadi negara kedua yang menyumbang sampah plastik terbanyak setelah Tiongkok
Salah satu contoh gabungan pengusaha dalam menjaga jumlah sampah plastik adalah dengan membentuk Indonesia Plastics Recyclers yang merupakan asosiasi usaha yang mewadahi para pelaku usaha di bidang daur ulang plastik khususnya di Indonesia
Selain mengurangi sampah plastik, salah satu tujuan menghadirkan Indonesian Plastics Recyclers adalah menjadi bagian dari sistem ekonomi melingkar (circular economy) yang memiliki manfaat berkelanjutan dan berdampak positif bagi lingkungan hidup
Limbah padat seperti ini apabila dibuang di udara menyebabkan makhluk hidup tersebut dan dapat ditemukan di dalamnya akan mati. Sementara bila dibuang di wilayah daratan tanpa adanya proses pengolahan, maka akan ada tanah di wilayah tersebut. Beberapa contoh dari limbah industri padat antara lain adalah plastik, kantong, sisa pakaian, sampah kertas, kabel, listrik, bubur- bubur sisa semen, lumpur sisa industri, dan lain sebagainya.
Berdasarkan latar belakang tersebut, kami dari Tim Program Pengabdian Masyarakat (PKM) Universitas Pamulang (UNPAM) yang berjumlah 5 mahasiswa terpanggil untuk ikut serta membantu memecahkan persoalan yang dihadapi Oleh Organisasi Masyarakat tsb dengan judul PKM: “Penanganan limbah padat dalam lingkungan desa gorowong, parung panjang
Manfaat dari adanya kegiatan ini adalah :
1.Manfaat bagi masyarakat yaitu memberikan pemahaman terkait bahan-bahan di dalamnya agar masyarakat bisa mengetahui bahan-bahan yang bisa digunakan dalam membuat botol bekas menjadi pot tanaman.
2.Memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait manfaat-manfaat dari limbah padat berupa botol bekas agar tidak terbuang percuma
3.Manfaat bagi para mahasiswa pelaku Pengabdian Kepada Masyarakat, dapat berbagi pengetahuan terkait penanganan limbah padat botol bekas menjadi pot tanaman
Dengan adanya kegiatan dalam penanggulangan ini. Jadi kita akan melakukan yang namanya penanganan limbah padat dalam lingkungan desa gorowong. Yang dimana limbah padat merupakan buangan dari hasil-hasil industri yang tidak terpakai lagi yang berbentuk padatan, lumpur maupun bubur yang berasal dari suatu proses pengolahan, ataupun sampah yang dihasilkan dari kegiatan- kegiatan industri, serta dari tempat-tempat umum. Semoga dengan adanya kegiatan ini sampah di lingkungan desa Gorowong semakin berkurang.(***)