TangselMedia.com – Pasar merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual dan pembeli secara langsung.
Biasanya bangunan terdiri dari kios-kios atau gerai, los, dan dasaran ruang terbuka yang digelar oleh penjual maupun suatu pengelola pasar. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah seperti uang fiat. Seiring dengan perkembangan jaman, pasar mengalami perkembangan baik secara fisik (bangunan) dan non fisik (pelayanan).
Pasar berkembang menjadi sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi karena faktor modernisasi. Istilah pasar tradisional dan pasar modern pun muncul kepermukaan. Keberadaan pasar yang kumuh, becek dan sempit mulai terlupakan dengan kehadiran pasar modern di tengah – tengah masyarakat.
Ketika memasuki kawasannya, anda akan menghirup aroma yang cukup menyengat hidung, bercampur aduk segala aroma itu, mulai dari sayur-mayur, berbagai jenis ikan atau daging dan lokasi yang cukup becek membuat suasana pasar tradisional terkenal kotor dan bau di kalangan pembeli. Walaupun dengan kondisi demikian, pasar tradisional ini tetap ramai pengunjung
Pasar Bukit salah salah satunya, pasar yang berada di pamulang 2 – Tangerang selatan ini menjadi alternatif berbelanja untuk sebagian warga pamulang. Meski saat ini sudah banyak pasar modern yang tergolong lebih bersih di bandingkan pasar tradisional namun, warga pamulang tetap memilih berbelanja di pasar tersebut.
“Dibandingkan pasar modern, harga barang yang di pasar tradisional lebih murah dibanding pasar modern”, ujar Tati, salah seorang ibu rumah tangga. Meski kondisi pasar yang tidak bersih dan becek, hal tersebut tidak mengurungkan niat para warga sekitar untuk pergi ke pasar tradisional.
Pasar yang berdiri sejak tahun 90-an ini pun menjadi salah satu jantung perekonomian masyarakat pamulang dan sekitarnya. Meski sudah sejak tahun 90-an pasar ini sudah mengalami perubahan, pasar (Tradisional) Bukit, Kelurahan Benda Baru, Kecamatan Pamulang berada di “perbatasan” perumahan Vila Dago dan perumahan Bukit Indah. Dimana terbagi menjadi dua blok, yaitu pasar dalam dan pasar luar.
Kedudukan pasar tradisional masih tetap penting dan menyatu dalam kehidupan masyarakat, terutama masyarakat menengah ke bawah. Banyak masyarakat yang masih membutuhkan pasar tradisional dalam mencari pendapatan dan juga kebutuhan dalam transaksi jual beli. Pesatnya pembangunan pasar modern dirasakan oleh banyak pihak berdampak terhadap keberadaan pasar tradisional.
Meski dampaknya tidak terlalu terlihat oleh para pedagang di pasar tersebut. ”Pasar modern memang bagus sih. Rapih, bersih, dan tidak bau namun, namun saya tidak merasakan penurunan pendapatan selama berjualan di pasar ini,” ujar Parni salah seorang penjual.
Daerah kota Tangerang Selatan saja sudah terdapat 3 pasar modern, namun tetap saja pasar-pasar tradisional yang ramai di kunjungi. Akan tetapi, keberadaan pasar-pasar tradisional tersebut tetap harus diperhatikan dari aspek kebersihan dan pengelolaannya.
Peran pasar sebenarnya sangat vital bagi perekonomian nasional. Selain menjadi pondasi dasar perekonomian, pasar tradisional juga mampu digunakan untuk memaksimalkan distribusi hasil bumi yang dikelola para petani. Tentunya saat ini keberadaan pasar harus benar-benar diperhatikan, terutama mengenai kesiapan dalam menyambut era globalisasi. Jika tidak, maka kedepannya pasar akan kalah dengan keberadaan pasar modern. (Khaura Sanabilah)