Saran IDEAS Untuk Menahan Ledakan Pandemi Covid 19 di Jabodetabek dan Pulau Jawa

Jabodetabek2377 Views
Foto : Penerapan PSBB di Jabodetabek

TangselMedia – Institute For Demographic and Poverty Studies (IDEAS) mendorong pemerintah dalam waktu dekat menetapkan Karantina Wilayah di daerah episentrum wabah terutama Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi), dan Pembatasan Sosial Berskala Besar di Wilayah Jawa lainnya.

Hal tersebut sangat mendesak seiring akan tibanya Bulan Ramadhan (24 April 2020) dan Hari Raya Idul Fitri (25 Mei 2020). Budaya silaturahmi dan ziarah kubur jelang Ramadhan, tradisi buka puasa bersama dan Sholat Tarawih berjamaah di sepanjang Ramadhan, serta ritual mudik tahunan jelang Idul Fitri, adalah tantangan besar untuk menahan ledakan covid-19 di negeri muslim terbesar di dunia ini.

“Dalam situasi normal, kami mengestimasi jumlah pemudik dari Jabodetabek berada di kisaran 10 juta orang dengan jalur utama pergerakan menuju Jawa Tengah (4,7 juta), Jawa Barat (2,8 juta), dan Jawa Timur (1,3 juta). Tanpa kesadaran dan kebijakan pembatasan yang ketat, potensi penyebaran covid-19 dari episentrum wabah ke penjuru Jawa adalah keniscayaan. Jika potensi ledakan wabah dari tradisi di bulan suci ini tidak dicegah secara optimal, Berdasarkan pola penggandaan di berbagai negara kita terancam memasuki Idul Fitri dengan lonjakan kasus menembus 300 ribu kasus,” Ujar Yusuf Wibisono, Direktur IDEAS, pada Soft Launching hasil riset IDEAS yang bertajuk ‘Menahan Ledakan Kasus COVID-19’, di Kantor IDEAS, Tangerang Selatan, Kamis (09/04/2020).

Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek) adalah episentrum wabah covid-19. Lebih dari setengah kasus infeksi covid-19 terjadi di Jabodetabek. Dengan posisi dan keterkaitan ekonomi-sosial Jabodetabek yang kuat dengan wilayah lainnya, terutama daerah Jawa lainnya, menjadi prioritas tertinggi mengkarantina wilayah Jabodetabek untuk mencegah eskalasi penyebaran wabah di Jawa dengan lebih dari 150 juta penduduk.

Baca Juga  BMKG: Jakarta Waspada Potensi Hujan Dan Disertai Angin Kencang

“Jadi kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta saja tidak memadai, karena telah menyatunya aktivitas ekonomi dan sosial warga Jabodetabek. Sebagai misal, pada 2019 terdapat 15,4 juta orang pekerja di Jabodetabek. Pergerakan intra daerah terbesar adalah 4,4 juta pekerja yang bertempat tinggal dan sekaligus bekerja di Jakarta, diikuti Tangerang (2,8 juta), Bogor (2,5 juta), Bekasi (2,3 juta) dan Depok (613 ribu). Pergerakan pekerja lintas daerah terbesar adalah dari Bekasi ke Jakarta (520 ribu), diikuti Tangerang ke Jakarta (517 ribu), Depok ke Jakarta (371 ribu), dan Bogor ke Jakarta (234 ribu),” tutur Yusuf Wibisono.

Yusuf Wibisono Direktur IDEAS

Dengan kepadatan penduduk Jabodetabek yang sangat tinggi, di kisaran 11.100 jiwa per Km2, penyebaran covid-19 dapat terjadi secara eksponensial. Dibutuhkan akselerasi dan penguatan kebijakan karantina di Jakarta dan wilayah sekitarnya demi melindungi lebih dari 34 juta warga Jabodetabek

IDEAS menilai meski telah menetapkan status darurat kesehatan berdasarkan Keppres No. 11/2020, namun pemerintah hanya memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) melalui PP No. 21/2020. Dengan perubahan kebijakan bersifat moderat dan diimplementasikan secara terbatas dan lambat, kami memproyeksikan ke depan jumlah kasus infeksi covid-19 Indonesia masih akan terus meningkat, menembus 10 ribu kasus pada hari ke-51, menjelang bulan Ramadhan 24 April 2020, dan menembus 100 ribu kasus pada hari ke-73.

“Untuk mencegah jatuhnya korban jiwa yang lebih banyak, dalam 1 pekan ke depan juga kami mendorong ditetapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar di Jawa di luar Jabodetabek, terutama melarang aktivitas mudik/pulang kampung. Wilayah metropolitan di Jawa amat potensial menyebarkan covid-19 ke seluruh Jawa,” Kata pimpinan lembaga think tank tersebut. (HJD)