Tanggerang Selatan dan Semrawutnya Transportasi Umum

Opini1323 Views
Foto: Wartakota

TangselMedia – Mode transportasi umum seakan menjadi salah satu solusi dalam menangani kemacetan sebuah kota, dan itu selalu di gaungkan oleh setiap kepala daerah kota-kota besar, semisal Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta. secara tidak langsung mode transportasi umum harus menjadi primadona dalam setiap kegiatan masyarakat, dan itu menjadi tujuan setiap kota di Indonesia.

Tanggerang Selatan sebagai salah satu kota baru yang ingin menata mode transportasi publiknya yang semrawut, mulai melirik hal ini. Jika berkaca ke kota-kota besar semisal Jakarta tentu transportasi publik tidak akan menghilangkan kemacetan begitu saja, meski jakarta memiliki transportasi publik yang cukup baik dengan Transjakarta dengan puluhan rute dan Commuter LIne dengan 6 line tapi masih terjadi banyak kemacetan. membandingkan dengan kota-kota besar di negara maju pun sama demikian, semisal New York City dan Tokyo meski memiliki transportasi publik yang sangat baik akan tetapi tidak menjadikannya kota bebas macet.

Transportasi Publik yang ada di Tanggerang selatan meliputi, Commuter Line dengan 5 stasiun di Tanggerang Selatan dan Transjakarta rute perbatasan. meski transportasi ini terbilang cukup baik akan tetapi frekuensi kedatangan keretanya masih jarang karena bukan jalur utama seperti bekasi. permasalahan ini nukan menjadi masalah pihak pemerintah kota Tanggerang Selatan.

Baca Juga  Aturan Ganjil Genap Hari Ini Resmi Diperpanjang

Transportasi lain yang ada di Tanggerang Selatan yaitu Angkutan Kota (angkot), ini lah yang seharusnya menjadi perhatian pemerintah Tanggerang seltan, masih semrawutnya Angkutan Kota yang ada menjadi masalah serius yang harus di selesaikan. tarif yang tidak terlalu jelas dan terbilang mahal di banding dengan naik kendaraan sendiri, istilah ngetem yang terlalu lama, dan ketaatan setiap pengemudi kendaraan publik ini masih minim. kenyamanan yang di sajikan menjadi persoalan berikutnya, baik secara berlebihnya muatan penumpang dan alasan tidak ada AC menjadi perhatian masyarakat lebih memilih naik kendaraannya sendiri.

Kita ambil contoh Angkutan Kota yang ada di Ciputat, mungkin untuk warga ciputat sudah tau bagaimana semrawutnya Angkutan kota Yang ada di Ciputat, yang seharusnya menjadi transportasi publik yang mengurai kemacetan tapi malah menjadi biang kemacetan di daerah Ciputat.

Harapan dari masyarakat adalah adanya perbaikan sistem dari pemerintah dengan mengeluarkan regulasi menegnai penertiban angkutan kota dan meningkatkan kenyamanan setiap mode transportasi yang ada di Tanggerang Selatan. Tentu kita sebagai Masyarakat harus mendukung penuh langkah pemerintah dalam menertibkan Transportasi Publik ini agar menghasilkan kenyamanan bagi masyarakat Kota Tanggerang Selatan itu sendiri.