Dosen Unpam Kunjungi MTs Insan Madani Bogor, Dalam Rangka Pengabdian Masyarakat

TangselMedia – Dalam rangka program Pengabdian Masyarakat (PKM) yang kali ini mengambil tema: ‘Pelatihan Kewirausahaan Tanaman Sayur-mayur dengan Teknik Hidroponik Menggunakan Media Paralon.’ beberapa dosen Unpam mengunjungi MTs Insan Madani, Tegallega, Bogor.

Program yang dilangsungkan sejak Sabtu 26 Maret 2017 ini, bertujuan untuk meningkatkan perekonomian keluarga besar sekolah yang di kunjunginya. Universitas Pamulang (Unpam) Tangerang selatan memberikan sebuah pelatihan dengan menggunakan tehnik hidroponik.

Salah seorang dosen, sedang memberikan arahan dan motivasi kepada murid MTs Insan Madani. (sumber foto: TangselMedia)

“Hidroponik ini sendiri, selain menggunakan bahan paralon juga bisa menggunakan bambu sebagai media utamanya. Tidak butuh waktu lama, hanya dengan 2 bulan hidroponik ini sudah bisa dipanen dengan berbagai macam jenis sayuran seperti: bayam, kangkung dan lain-lain, jika kita kelola secara serius dengan lahan yg lebih besar, bisa menjadi usaha sayur-mayur yang lebih baik.”, jelas Supatmin, M.M., salah satu dosen yang turut serta dalam program ini.

Tidak hanya dosen Unpam saja, seorang selebritis, Giovanni Tobing juga ikut serta menghadiri PKM ini guna mendampingi istri yang juga seorang dosen di Universitas Pamulang.

“Kedatangan dosen Unpam di Desa Tegallega Bogor ini, agar warga, khususnya bagi anak didik MTs Insan Madani bisa mengikuti jejak pendidikan para dosen yang hadir pada hari ini. Bahwa pendidikan yang tinggi itu penting sekali untuk pengetahuan mereka, agar bisa membawa desa kami lebih maju lagi”, ujar H. Muhdi Nurdiansyah, salah seorang perangkat desa.

Baca Juga  Universitas Pamulang Hadir Untuk Kita
Para dosen Unpam, berfoto bersama dengan warga dan pengelola MTs Insan Madani. (sumber foto: TangselMedia)

Jazuli, Kepala Sekolah MTs Insan Madani, berharap agar di desanya bisa memiliki Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) karena sekolah yang ada disana hanya sampai pendidikan SD dan SMP. Setelah itu, mereka tidak bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, dikarenakan belum memiliki fasilitas ataupun kemampuan untuk bisa sampai ke SMK. Ia berharap ada perhatian khusus dari pemerintah terhadap kondisi ini.

Karena daerahnya masih cukup asri, Desa Tegallega ini bisa dikembangkan untuk usaha sayur-mayur dengan teknik hidroponik hingga bisa berswasembada sayur-mayur hingga selanjutnya mampu meningkatkan dan menghidupkan perekonomian Desa Rahong ataupun desa lain yang berada di sekitar Desa Tegallega. (DRS/DBS)