TangselMedia – Tiap masanya, Mahasiswa jurusan sejarah di Indonesia memiliki kontribusi cukup besar bagi masyarakat. Tokoh-tokoh seperti Taufik Abdullah, Kuntowidjoyo, sampai Soe Hok Gie adalah orang-orang yang dulu ketika mahasiswa mengambil jurusan sejarah kemudian terjun dalam bidang ilmu pengetahuan dan pergerakan.
Untuk mewarisi semangat para pendahulunya para Mahasiswa sejarah di Indonesia membentuk satu perkumpulan yang dinamai Ikatan Komunitas Mahasiswa Sejarah se-Indonesia (IKAHIMSI). Menurut Evan Giri Prasmita IKAHMISI merupakan wadah perkumpulan bagi Mahasiswa Sejarah dan Mahasiswa Pendidikan Sejarah yang sedang menempuh jenjang pendidikan perguruan tinggi di Universitas Negeri maupun Swasta se-Indonesia.
“IKAHIMSI ini terbagi dibeberapa wilayah, untuk wilayah Jakarta, Banten, serta Jawa Barat masuk dalam wilayah satu. Wilayah satu ini memiliki 16 universitas yang tergabung menjadi anggota didalamnya,” ujar Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Sejarah dan Peradaban Islam (SPI) UIN Jakarta itu.
Ia menambahkan, UIN Jakarta lewat pengurus HMJ SPI telah mengirim beberapa delegasinya untuk kegiatan musyawarah wilayah IKAHIMSI korwil 1 selama tiga hari pada Jum’at-Minggu 20-22 Juli 2018 di Aula Kementrian Agama Kab. Lebak, Banten.
“Musyawarah wilayah korwil satu ini bertujuan sebagai ajang silaturrahim anggota yang masuk dan tergabung dalam wilayahnya. Selain itu kami menitik beratkan acara itu untuk merancang serta mengesahkan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) organisasi. Terakhir, secara demokratis, kami akan menunjuk siapa yang nantinya akan jadi koordinator wilayah satu untuk masa jabatan selama dua tahun,” Tambah Mahasiswa yang jadi pemimpin delegasi UIN Jakarta tersebut.
Ia melanjutkan, acara itu diikuti oleh delapan Universitas yang masuk dalam keanggotan serta menunjuk Saudara Ilham perwakilan dari UIN Bandung sebagai koordintor wilayah untuk periode kedepan. Tujuh Universitas berhalangan hadir dalam kegiatan itu. “Harapan setelah acara ini, semoga IKAHIMSI wilayah satu bisa semakin solid, lebih baik program kerjanya, serta mampu tampil dikancah global. Itu saja sih,” Pungkas Mahasiswa asal Cengkareng, Jakarta tersebut.
Alifia Mas’ud yang juga ikut mewakili HMJ SPI UIN Jakarta dalam kegiatan itu mengatakan terdapat beberapa kekurangan yang mesti diperbaiki untuk musyawarah wilayah selanjutnya. “Ah, aku bingung. Sumpah agak boring acaranya, Cuma beberapa perwakilan saja yang aktif dalam forum, terutama waktu sidang komisi itu yang baru selesai pas Adzan Subuh. Tapi hari terakhir kita diajak berkunjung ke musium Multatuli di Lebak, Banten” ujarnya saat di wawancarai melalui pesan Whatsapp, Kamis (26/7/2018).
Alif menambahkan, karena kegiatan itu adalah pengalaman pertamanya ikut dalam acara IKAHIMISI, Alif merasa senang karena mampu bertemu mahasiswa dari kampus lain dengan jurusan yang sama. Mereka bisa saling bertukar pengalaman dan informasi selama tiga hari disana. “Semoga lebih banyak universitas dari korwil satu yang bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan selanjutnya, itu harapannya kedepan” ujar Mahasiswi asal Kota Tangerang itu.
(Ahdi Nadhiva)
