Ini Loh Alat-Alat Laboratorium Kimia Yang Digunakan Pada Praktikum Kimia Analisa (Proses Titrasi)

Assalamualaikum sobat kimia. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang alat-alat apa saja yang digunakan dan wajib kamu ketahui sebelum memasuki laboratorium kimia. Khususnya pada saat praktikum kimia Analisa. Selain itu, kita juga akan membahas kegunaan dari masing-masing alat itu sendiri.

Mengapa kamu wajib mengetahui alat-alat tersebut?. Tentunya agar kamu tidak kebingungan saat akan memulai praktikum. Jadi, sebelum kalian memasuki laboratorium kimia, ada baiknya kalian mengetahui dan memahami masing-masing alat yang tersedia beserta fungsinya.

Disini kita akan membahas beberapa alat yang biasa digunakan pada saat praktikum dengan metode titrasi. Titrasi itu apa sih min? sedikit kita senggol mengenai titrasi. Titrasi merupakan teknik dalam Kimia Analisa yang dilakukan untuk mengetahui konsentrasi suatu larutan secara kuantitatif yang dilarutkan dalam sampel (analit) dengan penambahan reagen (titran). Mudahnya yaitu kita akan menentukan konsentrasi dari sebuah zat (analit) dengan penambahan zat lain (reagen) yang sudah diketahui konsentrasinya.

Analit merupakan zat yang diukur pada saat praktikum atau sering disebut juga sebagai sampel. Reagen atau juga dikenal dengan istilah reaktan atau titran merupakan zat kimia yang sudah diketahui konsentrasinya dan digunakan dalam proses reaksi untuk memeriksa atau mengukur dan menghasilkan suatu zat kimia baru. Dalam dunia titrasi reagen biasa disebut sebagai titran dan berada didalam buret, sedangkan analit disebut dengan titrat dan berada di dalam Erlenmeyer.

Nah sekarang sudah paham kan titrasi itu apa. Langsung saja berikut alat-alat dasar yang wajib kamu ketahui pada saat sebelum melakukan praktikum titrasi.

  1. Erlenmeyer

Alat ini berupa tabung yang digunakan untuk mencampur atau mereaksikan bahan kimia, menyimpan bahan kimia dapat juga digunakan sebagai wadah larutan saat pemanasan dan menampung filtrat hasil penyaringan.

 

  1. Corong Kaca/Gelas

Alat ini digunakan untuk membantu memindahkan/memasukkan larutan ke dalam wadah yang mempunya dimensi pemasukkan sampel yang kecil contohnya seperti memindahkan larutan dari gelas kimia ke buret.

  1. Buret

Buret merupakan alat penting dan wajib ada dalam melakukan titrasi. Alat ini digunakan sebagai wadah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya (titran) dan meneteskan sedikit demi sedikit. Buret ini memiliki 2 warna yaitu buret coklat dan buret biasa. Perbedaannya tergantung pada warna larutan yang digunakan sebagai titran. Buret coklat digunakan untuk karutan yang mudah terurai oleh cahaya seperti larutan kalium permanganate dan larutan iodin.

Cara membaca skala pada buret yaitu dengan memperhatikan letak miniskus pada buret.

Perhatikan gambar berikut:

 

Miniskus merupakan garis lengkung permukaan cairan yang disebabkan adanya gaya kohesi/ adhesi zat cair dengan alat ukur. Pastikan skala yang kita baca yaitu skala yang berada tepat di bawah miniskus. Posisikan miniskus buret tepat berada di depan mata. Tutup latar belakang buret dengan kertas putih agar miniskus dapat terlihat dengan jelas.

 

  1. Klem dan Statif

Klem berupa sebuah alat penjepit yang terbuat dari besi dan alat ini digunakan untuk menjepit alat-alat kimia gelas. Statif merupakan stand yang digunakan sebagai tempat meletakkan klem. Klem dan statif digunakan untuk membantu praktikan memegang buret dalam proses titrasi.

  1. Pipet tetes

Alat ini digunakan untuk memipet/menyedot larutan dengan volume kecil (tetes demi tetes).

  1. Gelas Kimia

Sebagai wadah untuk mengaduk, mencampurkan dan memanaskan larutan.

Baca Juga  Pegawai RSU Kota Tangsel Mendapat Pembekalan ESQ

 

  1. Batang Pengaduk

Alat yang digunkan untuk mengaduk atau mencampur larutan. Terbuat dari kaca pejal dengan ukuran yang hamper sama dengan sedotan minum hanya sedikit lebih Panjang dan ujungnya membulat.

  1. Bola pipet/Bola hisap/Bulb

Bola pipet atau sering disebut bola hisap atau bulb digunakan untuk alat bantu menghisap larutan pada pipet ukur dan pipet volume. bagian bagian pada ball pipet yaitu: atup Aspirate ( A). Katup aspirate biasanya terletak dibagian atas dan disimbolkan dengan huruf A. Katup ini berfungsi untuk mengeluarkan udara yang ada didalam filler. Katup Suction (S). Katup Suction biasanya terletak dibagian tengah dan disimbolkan dengan huruf S Katup ini berfungsi untuk menyedot larutan. Katup Exhaust (E) Katup Exhaust biasanya terletak dibagian bawah dan disimbolkan dengan huruf E. Katup ini berfungsi mengeluarkan caairan yang ada didalam pipet.

 

  1. Pipet volume

Alat ini digunakan untuk memipet larutan dengan ukuran volume tertentu dengan ketelitian penuh. Cara menggunakan pipet volume yaitu;

  1. Pasangkan bola pipet ke ujung pipet volume berwarna merah.
  2. Hempiskan bola pipet dengan menekan tombol A pada bola pipet.
  3. Sebelum digunakan, pastikan pipet volume sudah dibilas terlebih dahulu menggunakan aquades. Untuk menghisap larutan tekan tombol S pada bola pipet.
  4. Setelah dibilas, bersihkan ujung pipet dengan tisu.
  5. Bilas pipet kembali dengan larutan yang akan digunakan.
  6. Keluarkan isi bilasan tersebut dengan menekan tombol E.
  7. Hisap larutan sampai melebihi tanda batas. lap ujung pipet dengan tisu dan tanda bataskan larutan sesuai dengan garis batas pada pipet volume. Sejajarkan mata dengan miniskus bawah larutan. Pastikan volume sudah tepat sesuai tanda batas.
  8. Pindahkan larutan tersebut ke labu ukur kimia. Perlu diperhatikan pada saat mengeluarkan larutan posisi pipet harus tegak lurus dan posisi labu ukur dimiringkan.

 

  1. Pipet ukur

Alat ini digunakan untuk memindahkan larutan atau cairan dengan volume tertentu tanpa ketelitian yang tinggi. Tata cara penggunaan alat sama seperti pipet volume dengan menggunakan skala miniskus.

 

  1. Gelas Ukur

Alat ini digunakan untuk mengukur volume larutan atau zat cair. Alat ini juga menggunakan miniskus pada pembacaan skalanya.

 

  1. Labu Ukur

Alat ini digunakan untuk menampung larutan atau zat cair dengan volume yang tepat, serta digunakan untuk mengencerkan zat tertentu hingga batas leher labu ukur. Tata cara penggunaannya yaitu masukkan laruran yang akan diencerkan ke dalam labu ukur menggunakan pipet volume/pipet ukur. Jika larutan bersifat pekat, isi labu ukur terlebih dahulu dengan menggunakan aquades ¼ labu ukur. Lalu masukkan larutan yang akan diencerkan ke dalam labu ukur. Masukkan kembali aquades yang diperlukan sampai mendekati tanda batas. tambahkan aquades dengan menggunakan pipet tetes sampai meniskus sejajar dengan tanda batas. wajib diketahui apabila penambahan melewati tanda batas maka terjadi kesalahan dan pekerjaan harus diulangi. Maka, agar tidak terjadi kesalahan pada saat memperhatikan miniskus, mata harus sejajar dengan garis tanda batas pada labu ukur.

Nah itulah alat-alat laboratorium kimia dengan fungsi dan gambarnya. Alat-alat diatas merupakan alat-alat yang biasa digunakan dalam praktikum titrasi sederhana seperti titrasi asam-basa dan lainnya.

 

Penulis : Mariska Putri Amalia, mahasiswa Prodi Ilmu Kimia Universitas Pamulang