Mahasiswa Unpam Berikan Penyuluhan Pembuatan Sabun Cuci Piring di Sukabumi

TangselMedia-Kelompok PKM Mahasiswa Universitas Pamulang, Prodi Teknik Industri melakukan pemberdayaan melalui penyuluhan pembuatan sabun cuci piring, Pada 16 Oktober 2022, dengan Tim PKM 5 Mahasiswa Yakni ; Abdul Aziz, Fathya Indah Rahayu, Finda Gita K.D, Micko Revanza, dan Ulil Abzar Abdala, Dengan 4 Dosen Teknik Industri Yakni; Pathria Adhistian S.T., M.M., Priyo Wibowo S.Si., Ruspendi S.T., M.T., Rusmalah S.T., M.T., Kegiatan ini diberikan kepada warga Desa Kompa,Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi.

Desa Kompa sebenarnya memiliki sumber daya manusia cukup baik. Namun, tingkat inovasi dan cara warga melihat peluang masih tergolong rendah. Selain itu, warga juga dihadapkan dengan terbatasnya media atau sarana belajar untuk lebih  mengeskplore keahlian mereka. Penyuluhan pembuatan sabun cuci piring, diharapkan menjadi salah satu jawaban bagi permasalahan tersebut sehingga, hasilnya tidak sekedar memberi manfaat tetapi dapat dijadikan peluang untuk membuka usaha warga Desa Kompa.

Kami Mahasiswa yang sedang melakukan PKM di Desa Kompa, berharap dapat bermanfaat bagi masyarakat setempat dalam menambah pengetahuan. Kami juga berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi program Mahasiswa PKM, tetapi dapat dijadikan peluang usaha, untuk menambah penghasilan warga Desa Kompa.

Penyuluhan pembuatan sabun cuci piring berlangsung satu hari selama 1 jam, dengan Finda Gita K.D sebagai Pemateri menyampaikan “ Sabun adalah bahan yang digunakan untuk mencuci, baik pakaian, perabotan, badan,dan  lain-lain  yang  terbuat  dari  campuran  alkali,  dan  trigliserida  dari  lemak.  Sabun  dibuat secara kimia melalui reaksi saponifikasi atau disebut juga reaksi penyabunan. Dari beberapa jenis sabun terdapat satu jenis sabun yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu sabun cuci piring. Sabun cuci piring digunakan untuk membersihkan peralatan makanan seperti piring, sendok, garpu, mangkuk, dan lain-lain dari kotoran dan lemak sisa makanan. Zaman dahulu orang membersihkan peralatan makan atau dapur menggunakan sabut kelapa serta abu gosok, seiring berkembangnya zaman kini orang tak lagi menggunakan sabut kelapa dan abu gosok sebagai alat membersihkan peralatan dapur melainkan dengan spon dan sabun cuci piring. Penggunaan sabun cuci piring secara terus-menerus menyebabkan kebutuhan pengadaan sabun dengan biaya yang tidak sedikit, terlebih pada ibu-ibu padahal dalam kebutuhan hal ini masyarakat dapat melakukan kekreatifan dalam menunjang kebutuhan rumah tangga. Dalam Penyuluhan dalam pembuatan sabun cuci piring peluang penghematan pengeluaran dan bisnis. Pada satu set paket kecil bahan pembuatan sabun cuci piring dapat menghasilkan beberapa liter sabun cair, maka produk sabun yang dihasilkan juga dapat digunakan dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari serta juga dapat digunakan sebagai peluang usaha industry rumahan”, papar Finda.

Baca Juga  Tabrakan Beruntun Dump Truck Dan 4 Mobil Pribadi Di Tangerang Selatan

Kegiatan ini diikuti sebagian warga Desa Kompa yang berjumlah 25 orang, serta diikuti Kepala desa Kompa. Sebelum memulai penyuluhan, menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. Untuk bahan bahan pembuatan sabun beli di toko online 5 hari sebelum kegiatan ini dilakukan. Sedangkan peralatan hanya menggunakan wadah toples dan pengaduk. Cara pembuatan sabun cuci piring ini adalah dengan mencampurkan bahan menjadi satu dengan di aduk.

kegiatan penyuluhan mulai dilakukan di Mushola Desa Kompa. Penyuluhan di awali dengan pengenalan bahan yang digunakan dan fungsi bahan disampaikan oleh Finda Gita K.D “Beberapa bahan pembuat sabun cuci piring yaitu, Texaphone ( untuk pemberi busa dan mengangkat lemak ), Garam Halus ( sebagai pengental sabun ), Citric acid ( untuk membersihkan noda dan pengangkat lemak ), Antibakteri ( untuk menghilangkan bakteri ), Pewangi lemon ( sebagai pewangi sabun ),  Pewarna hijau ( untuk memberi warna pada sabun ) dan Air ( sebagai pelarut )” ungkap Finda. Kemudian Praktik proses pembuatan di praktikan oleh Fathya Indah Rahayu dan Ulil Abzar Abdala.Selama praktek berlangsung ada sesi tanya jawab dari warga Desa Kompa, supaya dapat memahami dan dapat membuat sabun cuci piring sendiri dirumah. Setelah seluruh proses pembuatan selesai dilakukan, cairan sabun cuci piring dikemas ke dalam botol berukuran 250 ml dan didiamkan selama satu hari hingga busa mengendap dan berbentuk cairan kental seperti sabun cuci piring pada umumnya.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan Pengetahuan serta Informasi bagaimana cara pembuatan sabun cuci piring, yang dapat digunakan sebagai usaha rumahan. Untuk menambah penghasilan dan penghematan pengeluaran bulanan yang dikeluarkan untuk pembelian sabun cuci piring.***