TangselMedia-Sehubungan dengan Tridharma perguruan tinggi, yang terdiri dari Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Dimana ketiga poin tersebut merupakan hal penting dalam mewujudkan visi dari perguruan tinggi. Tim dari Mahasiswa Universitas Pamulang melakukan salah satu dari ketiga hal tersebut yaitu, Pengabdian Kepada Masyarakat.
Dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat, tim mahasiswa ini terdiri dari empat orang anggota. Dalam kegiatan tersebut mereka bekerja sama dengan Pimpinan TPQ Ashiddiq Desa Suradita, Kecamatan Cisauk.
Pada tanggal 26 November 2022 kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat tersebut telah dilaksanakan di TPQ Ashiddiq Desa Suradita Kecamatan Cisauk, mereka memanfaatnkan material kayu untuk membuat mainan edukasi anak-anak. Mainan Edukasi yang berupa lego kayu susun ini dapat mengasah beragam kemampuan anak dikarenakan memainkannya memerlukan kreatifitas dan kegigihan, Dalam melakukan permainan ini, anak akan dilatih untuk meningkatkan kreativitas anak ketika mereka harus menyusun sebuah bentuk dari banyaknya potongan lego yang memiliki banyak ukuran dan bentuk. Saat itu, kreativitas dan imajinasi anak dikembangkan tanpa batas sesuai dengan apa yang mereka inginkan dalam situasi tersebut tidak ada yang benar atau salah sehingga anak-anak dapat mengeksplorasi kreativitas mereka tanpa takut gagal. Dan meningkatkan keterampilan komunikasi, lego adalah cara yang bagus untuk menghilangkan stres dan terlibat dalam percakapan yang bermakna dan menyenangkan. Ketika anak-anak mengomentari kreasi lego mereka, secara bersamaan mereka mengembangkan keterampilan komunikasi yang penting. Termasuk kemampuan untuk menjelaskan ide-ide, menggambarkan pekerjaan mereka, dan berbicara tentang proses. Tak ketinggalan, berbicara mengenai tantangan apa saja yang mereka lalu ketika menyusun lego.
Untuk teknis pelaksanaannya kelompok PKM mahasiswa mempersiapkan terlebih dahulu alat serta bahan yang akan digunakan untuk pembuatan mainan lego kayu, seperti kayu yang sudah dipotong dengan bermacam-macam bentuk dan ukuran. Setelah itu penyusunan lego dilakukan bersama anak-anak di TPQ Ashiddiq Desa Suradita.
Tim mahasiswa memiliki semangat yang tinggi dari mulai pengumpulan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat mainan edukasi sampai hari pembuatan mainan edukasi tersebut. Tanggapan dari para anak-anak di TPQ Ashiddiq Desa Suradita merasa senang dengan dibuatkannya Lego Kayu. Harapan dari tim mahasiswa adalah Lego Kayu tersebut dapat bertahan dengan sangat lama.***