Metode Belajar dan Melatih Skil Public Speaking

METODE BELAJAR DAN MELATIH SKIL PUBLIC SPEAKING

 

Oleh : Bagas Patih*

 

 

Bagi seorang pengajar ataupun seorang pelajar, tentunya kita dituntut untuk bisa berbicara di depan orang banyak, skil ini disebut public speaking. Apalagi seorang pengajar seperti guru, dosen ataupun pemimpin kepemerintahan seperti presiden, gubernur dan yang lainnya. Oleh karena itu skil public speaking harus kita tanam dan kita asah sejak dini.Berbicara di depan orang banyak atau public speaking ini juga harus sudah tertanam dikalangan pelajar, baik dari jenjang sekolah dasar bahkan mahasiswa. Apalagi seorang mahasiswa sebagai pedoman masyarakat untuk menyampaikamn aspirasi.

Tetapi permasalahannya adalah, banyak orang yang kurang atau tidak menguasai public speaking, karena malu atau grogi sehingga menuntut mereka untuk terus diam dan enggan berbicara di depan orang banyak.

Saya akan memberikan metode-metode public speaking, agar kita bisa berbicara sesuai dengan apa yang kita harapkan. Sebelumnya, materi-materi ini dikutip dari materi yang dibuat oleh : Yuyun Ratna. H, S.IP., MM.  9 – 10 Agustus 2017 public speaking trainer.

Untuk yang pertama, yaitu persiapan public speaking. Untuk persiapan public speaking kita harus mempersiapkan mental, Rileks, atasi rasa gugup dengan menarik nafas Panjang dan dalam. Menggerakan badan sedikit untuk sekedar melemaskan otot yang kaku. Berdiri tegap lalu tersenyumlah, intinyah percaya diri. Karna mental sangat berpengaruh pada saat pembawaan materi, jika gugup maka akan berantakan. Selain mental, yang perlu kita persiapkan adalah fisik. Jaga mulut dan tenggorokan selalu basah, untuk itu siapkan air putih yang siap diminum juka dibutuhkan. Jangan makan dan minum yang mengganggu organ tubuh, minimal satu jam sebelum tampil, misalnyah soda, makanan berlemak yang bisa membuat mual, makanan pedas atau asam. Persiapan fisik ini lebih ke kesehata tubuh kita, terutama pada bagian mulut dan perut. Dan persiapan yang terakhir tentu saja materi. Membaca literatur, Menyusun kerangka materi dan yang terpenting adalah kuasai materinyah. Menguasai materi sangatlah penting, karna dengan penguasaan yang baik akan memberikan penyampaian yang baik pula. Pikirkan ketiga hal ini dengan matang dan dicermati secara baik.

Saya akan berbagi sedikit metode tentang public speaking. Yang pertama adalah Metode impromtu/ ad libitum. Metode ini sering disebut metode spontanitas, yakni tidak dilakukan persiapan/pembuatan naskah tertulis terlebih dahulu. Biasanya hanya dilakukan oleh orang yang akan tampil mendadak. Dalam dunia siaran, ad libitum artinya berbicara tanpa naskah. Metode ini memiliki kelebihan dan kekurangannya, Adapun kelebihannya, dapat mengungkapkan perasaan sebenarnyah, pendapat dan gagasan dapat secara spontan, memungkinkan pembicara terus berpikir. Sedangkan kekurangannyah adalah, dapat menimbulkan kesimpulan yang mentah karena terbatasnya pengetahuan si pembicara, penyampaian tidak lancar, terutama bagi orang yang belum berpengalaman, Gagasan yang disampaikan kurang sistematis, mudah terkena demam panggung. Jadi, jika belum berpengalaman jangan sesekali menggunakan metode ini.

Yang kedua, metode manuscript, metode ini yakni penyampaian pidato dengan cara membaca naskah yang sudah di siapkan. Metode ini, biasanya dilakukan oleh pejabat negara atau mereka yang memberi sambutan di acara resmi. Metodi ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahan, karena setiap ucpan dalam acara resmi akan dijadikan figure oleh masyarakat luas. Metode ini juga memiliki kelebihan dan kekurangannyah, kelebihannyah adalah, kata-katanya dapat dipilih sebaik-baiknya, pernyataan dapat di hemat, lebih fasih dalam berbicara, dan naskah dapat di terbitkan atau diperbanyak. Adapun kekurangannyah adalah, interaksi dengan pendengar menjadi kurang, epmbicara terlihat kaku, tanggapan pendengar tidak dapat mempengaruhi pesan, Persiapan lebih lama.

Baca Juga  Meniti Hunian Layak dan Terjangkau Untuk Rakyat

Yang ketiga, yaitu metode memoriter, Metode ini kelebihan dan kekurangannya hamper sama dengan metode manuscript, ditambah resiko yang lebih besar. Artinya, naskah sudah dibuat sebelumnyah. Pada saat pembicara hendak menyampaikan pidatonya, dia tidak lagi menggunakan naskah, karena semua yang tertera di dalam naskah sudah dihafalkan. Ketika tampil pembicara mengungat Kembali semua yang sudah dihafalkan. Metode ini mengandalkan kemampuan mengingat. Pembicara harus menguasai susunan Bahasa, ide dan gagasan yang terdapat dalam naskah. Metode ini cocok untuk mereka yang memiliki daya ingat tinggi, topik pidatonya menarik dan sederhana serta penyampaiannya tidak terlalu lama. Oleh karena itu, bagi pembicara yang tidak memiliki kapasitas daya ingat tinggi sebaiknya menghindari metode ini. Jika dilakukan, maka pidato tdak akan menarik lagi karena pembicara hanya berkutat dengan kesalahan pembicara sendiri.

Dan yang terakhir adalah, metode extempore. Metode ini merupakan metode terbaik. Metode ini metode yang sangat di anjurkan dalam berpidato, karena naskah pidato hanya berupa outline dan pokok penunjang. Garis besar inilah yang akan menjadi pedoman untuk mengatur gagasan yang ada dalam pikiran. Jadi, metode ini disebut metode penjabaran kerangka, yakni Teknik berpidato dengan menjabarkan materi yang terpola secara lengkap. Metode ini hanya dapat dipakai oleh orang yang sudah berpengalaman, membutuhkan kecakapan dalam berbicara. Metode ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan, kelebihannya yaitu, komunikasi dengan pendengar lebih baik, pesan atau materi dapat diubah sesuai kebutuhan, dan penyajiannyah lebih spontan. Adapun kekurangannyah adalah, Persiapan kurang baik jika dibuat terburu-buru, pilihan Bahasa yang jelek, kefasihan kurang, kemungkinan menyimpang dari kerangka, tidak dapat diterbitkan. Itulah keempat metode yang bisa saya ungkapkan dalam artikel ini. Untuk selanjutnya yaitu bahasa tubuh.

Bahasa tubuh yang baik juga sebagai pertanda bahwa seorang pembawa acara atau pembicara dapat menguasai suasana yang ada, tidak grogi atau menunjukankepercayaan diri. Untuk itu, hal yang harus dilakukan adalah :

  • Melangkah dengan tenang dan yakin
  • Cari tempat berdiri yang tepat, diposisi yang dapat dilihat semua orang
  • Berdiri tegak, jangan membungkuk, jangan berdiri miring

Yang terpenting adalah, hindari sikap berdiri yang salah, seperti berdiri dengan kaki sebelah, berdiri dengan kaki yang terlalu rapat, berdiri dengan kaki yang terlalu terbuka, berdiri loyo atau kaku, berdiri dengan kurang seimbang, bersandar pada mimbar, menggoyang-goyangkan badan yang tidak perlu.***

 

*Penulis adalah Mahasiswa Teknik Industri Universitas Pamulang