TangselMedia – Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap Kali Ciliwung dapat seindah Sungai di Seoul, Korea Selatan (Korsel). Terkait penataan Kali Ciliwung, Balai Besar Wilayah Sungai CIliwung Cisadane (BBWSCC) Ditjen Sumber Daya Air KemenPUPR mengatakan pekerjaannya terkendala.
“Terkait dengan normalisasi Kali Ciliwung. Kita telah melakukan normalisasi tahun 2014 sampai 2016. Waktu itu target kita normalisasi Kali Ciliwung sepanjang 19 km, tepatnnya kalau kiri dan kanan sepanjang 33 km. Namun sampai akhir kontrak, yang terealisasi hanya 48% atau hanya 16 km karena permasalahan lahan yang belum bebas,” kata Kepala BBWSCC Bambang Hidayah ketika dikonfirmasi detikcom, Kamis (13/9/2018).
Bambang mengatakan saat ini pihaknya sedang menunggu Pemprov DKI Jakarta menuntaskan masalah pembebasan lahan di bantaran Kali Ciliwung. Setelah lahan berhasil dibebaskan, barulah Balai Besar Wilayah Sungai CIliwung Cisadane (BBWSCC) dapat melanjutkan proyek normalisasi kembali.
“Untuk dapat melanjutkan kegiatan normalisasi tersebut kita menunggu terlebih dahulu Pemprov DKI membebaskan lahan di bantaran Kali Ciliwung tersebut,” ujar Bambang.
Terkait harapan membuat Kali Ciliwung menjadi indah, Bambang menuturkan Jokowi melalui Sekretaris Jendral (Senjen) Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Letjen Doni Munardo telah membahas revitalusasi Dewan Jawasan Sungai (DAS) di seluruh Pulau Jawa.
“Saya kira terkait dengan sungai bersih seperti di Seoul, Bapak Jokowi melalui Sesjen Dewan Ketahanan Nasional Bapak Letjen Doni, minggu yang lalu, sudah mengundang instansi terkait dalam rangka revitalisasi daerah aliran sungai (das) di seluruh Jawa,” ujar Bambang.
“Revitalisasi DAS di seluruh Jawa sebagai prioritas setelah Program Citarum bersih berjalan,” lanjut Bambang.
Bambang menjelaskan pihaknya telah membantu Pemprov DKI dalam rangka mengendalikan banjir, sementara kementerian lain membantu dari sisi pengelolaan sampah sampai penanaman pohon di kawasan hutan kota.
“Membantu Pemprov DKI dalam melaksanakan pengendalian banjir dengan membantu secara teknis dan menyiapkan peralatan dan bahan banjiran. Kementrian/lembaga lain melakukan pengelolaan sampah, penanaman pohon di daerah kawasan hutan, membangun IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah,” ujar Bambang.
“Di hulu sungai Ciliwung, kami sedang bangun dua buah bendungan Cimahi dan Ciawi untuk dapat menahan atau mengendalikan debit banjir yang datang dari hulu Sungai Ciliwung,” imbuh Bambang.
Sebelumnya, Jokowi didampingi istri Iriana Widodo, menyusuri Sungai Cheonggyecheon saat berkunjung ke Seoul, Korea Selatan. Keduanya kompak memakai jaket merah. Wali Kota Seoul Park Won-Soon juga ikut menemani Jokowi saat ‘blusukan’ ke sungai yang menjadi tempat nongkrong favorit warga Korea itu.
“Sungai Cheonggyecheon sebuah inspirasi yang sangat bagus, kalau di Jakarta ada Ciliwung bisa jadi bersih seperti ini, wow, dan itu bisa,” kata Jokowi saat berjalan di pinggir sungai, dikutip detikcom dari situs Sekretariat Kabinet, Selasa (11/9).
Menanggapi harapan Jokowi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan akan terus membereskan masalah lingkungan yang ada di Kali Ciliwung.
“(Kali Ciliwung) Kami harus bereskan. Sungai yang tercemar ringan dari 23 persen turun menjadi 12 persen. Sungai yang tercemar sedang turun dari 44 persen tahun 2014 menjadi 17 persen di tahun 2017” ujar Anies di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (12/9).
“Jadi PR kami, itu bukan sekadar soal estetika, nampak indah. Bukan sungainya nampak indah, tapi yang paling penting pencemaran yang terjadi di DKI selama beberap tahun ini meningkat secara signifikan. Jadi PR-nya itu, karena itu yang akan kita lakukan adalah membangun sungai sehingga menjadi ekosistem yang alamiah lagi,” tambah Anies.
(aud/dnu)