Fans Muse Jakarta Gelar Gathering ke-11

TangselMedia – Muse adalah group musik rock alternative terkenal yang berasal dari Inggris. Band yang dibentuk Matthew Belamy pada Tahun 1994 ini, memiliki genre musik yang memadukan rock, rock progresif, musik klasik dan elektronika. Muse juga dikenal sering melakukan konser live di beberapa negara, sehingga tak heran jumlah fans-nya tersebar sampai ke tanah air.

Di Indonesia sendiri, telah terbantuk komunitas Fans Muse, baik di Jadebotabek maupun di daerah seperti: Surabaya, Yogya, Semarang, Bandung dan banyak kota lainnya. Pada Sabtu, 4 Maret 2017 kemarin, bertempat di Loop Station kawasan Blok M, para penggemar musik Muse mengadakan pertemuan yang diberi nama “Fans Muse Gatehing ke-11”.

Penampilan Band Ruang dalam acara fans Muse gathering. (sumber foto: TangselMedia)

Acara ini dihadiri sekitar 15 band indie yang mengusung genre musik Muse. Mereka datang dari Jadebotabek. Menurut Richy Umbowo,  Ketua pelaksana acara gathering, ini merupakan  gathering yang ke-11 dan tujuannya adalah sebagai ajang silaturahmi bagi para Fans-nya group musik Muse yang berasal dari negara Inggris.

Baca Juga  Dinas Koperasi & UKM bersama DEKOPINDA Tangsel Gelar Tasyakuran Sederhana Ultah Walikota

“Dengan diadakannya acara semacam ini, kita menjadi kenal satu sama lain, yang kebetulan mempunyai kesamaan genre bermusik. Dan melalui gathering ini juga, kita bisa diskusi mengenai musik, baik musik rock alternative, rock progresif ataupun musik klasik”, Ujar Richy kepada Tangselmedia.

Sementara itu Jayeng, salah satu vokalis group band Ruang, yang juga hadir dalam acara gathering tersebut mengatakan, bahwa dirinya merasa senang bergabung dalam komunitas Fans Muse Jakarta, karena banyak hal yang bermanfaat ia dapatkan, terutama pengetahuan bermusik ala grup Muse.

“Di komunitas Fans Muse ini, kami bisa banyak belajar cara bermusik yang benar dari para senior. Mereka rata-rata tidak pelit dan mau berbagi ilmu dengan para juniornya, rasa kekeluargaannya pun terasa sangat kental satu sama lain”, pungkas jayeng  (ISK)