MEH: Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Tahun 2013-2016 Buruk

TangselMedia – Muchtar Effendi Harahap (MEH) Ketua Dewan Pendiri Network for South East Asian Studies (NSEAS) memberikan data yang mencengangkan. Menurutnya Perekonomian DKI Jakarta Tahun 2013-2016 sesungguhnya menunjukkan pertumbuhan tak menggembirakan. Pada tahun 2013 (era Gubernur Jokowi) Pemprov DKI Jakarta hanya mampu mencapai 6,11 % sedangkan pada 2014 era Gubrnur Ahok, hanya mencapai 5,9 % dan pada 2015 mencapai 5,88 % lalu Triwulan 2016 hanya mencapai 5,62 %.

Muchtar Effendi Harahap (sumber foto: kiblat.news)

Rata-rata pencapaian Pemprov DKI Jakarta di bawah 6 % yang artinya tidak mampu mencapai target capaian 7 %. Pertumbuhan ekonomi terus merosot, hanya mampu mencapai jauh di bawah 6 % .

“Kinerja Pemprov DKI Jakarta dari indikator pertumbuhan ekonomi tergolong “buruk” dan telah “gagal” mencapai target capaian pertumbuhan 7 %. Tidak satu pun berhasil mencapai pertumbuhan 7 %” kata Muchtar, melalui keterangan tertulisnya pada TangselMedia, Selasa 14 Februari 2017.

Ia juga menyajikan data pembanding dari gubernur sebelumnya mengenai pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta. Menurutnya, di bawah kepemimpinan Gubernur Fauzi Bowo, pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta relatif tinggi: 6,44 % (2007), 6,22 % (2008), 5,1 (2009), 6,50 (2010), 6,77 % (2011), dan 6,53 % (2012).

Baca Juga  Koreografi 3D The Jakmania, Diakui Dunia

“Rata-rata pencapaian pertumbuhan ekonomi Pemprov DKI Jakarta di bawah Gubernur Fauzi Boqwo di atas 6 %. Sementara Pemprov DKI Jakarta tahun 2013-2017 era Gubernur Jokowi dan Ahok rata-rata pertumbuhan hanya di bawah 6 %” tambahnya.

Klaim para pendukung Ahok, yang menyebut mantan bupati Bangka Belitung tersebut sukses membangun Jakarta sangat tidak masuk akal. Muchtar berharap Pilkada DKI Jakarta bisa menghasilkan gubernur baru yang lebih baik dan benar-benar bekerja untuk kesejahteraan warga ibu kota.

“Pemprov DKI Jakarta di bawah Gubernur Ahok, jelas dan nyata tidak mampu dan gagal membangun kondisi perekonomian lebih baik” pungkasnya. (HJD)