Membangun Masa Depan Industri Manufaktur Dengan Transformasi Melalui Sistem Otomatisasi

Foto: Bagas Patih*

Industri manufaktur telah menjadi tulang punggung perekonomian global, menyediakan lapangan kerja massal dan menghasilkan produk yang membentuk gaya hidup modern. Namun, di tengah perubahan dinamis dalam teknologi dan tuntutan pasar yang semakin kompleks, para pemimpin industri manufaktur dihadapkan pada kebutuhan untuk berinovasi dan bertransformasi. Pada era konvensional, proses manufaktur melibatkan pekerjaan manual yang intensif, yang seringkali menyebabkan keterlambatan produksi dan peningkatan risiko kesalahan. Kecepatan perkembangan teknologi, terutama dalam bidang robotika, sensor pintar, dan kecerdasan buatan, membuka peluang baru untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas dalam rantai produksi

Dalam konteks ini, perusahaan manufaktur perlu mengadopsi perubahan paradigma dari proses manual menuju otomatisasi untuk memastikan kelangsungan bisnis jangka panjang. Namun, kesadaran akan tantangan implementasi, baik dari segi teknis maupun organisasional, perlu diperhatikan dengan seksama.

Otomasi industri adalah bidang yang berkaitan dengan otomatisasi proses dan mesin industri, menggunakan teknologi informasi, peralatan khusus seperti pengendali logika, berbagai jenis modul, dan yang lain sebagainya, bahkan robot untuk meningkatkan proses manufaktur, kontrol kualitas, dan penanganan material. Saat ini, otomasi industri ada di mana-mana di seluruh industri dan rantai pasokan. Sulit membayangkan sebuah pabrik atau lini produksi apa pun yang tidak menggunakan alat dan teknik ini. Cakupan aplikasi untuk solusi otomasi industri berkembang pesat seiring dengan berkembangnya kemampuan teknologi baru. Perangkat lunak, peralatan, dan robot digunakan saat ini untuk melakukan peningkatan jumlah tugas yang secara sebelumnya dilakukan secara manual atau memerlukan pengawasan dan intervensi manusia. Adapun beberapa kategori kelebihan dari otomasi industri antara lain :

  1. Dapat mengurangi kesalahan, yaitu tingkat kesalahan pada mesin akan lebih rendah dibandingkan dengan tingkat kesalahan yang dilakukan oleh manusia. Tingkat error juga dapat lebih terukur pada sistem informasi manufaktur.
  2. Hemat waktu produksi, Dengan menggunakan mesin otomatis, tentu akan dapat mengurangi lebih banyak waktu produksi bahkan bisa mempercepat waktu. Hal tersebut tentu memiliki perbedaan ketika kita memanfaatkan SDM dalam memproduksi sebuah produk daripada memanfaatkan mesin dalam memproduksi barang.
  3. Dapat meningkatkan jumlah produksi, Dibandingkan dengan pekerjaan atau operasi yang dilakukan sumber daya manusia, otomasi industri ini menawarkan sebuah kemampuan dalam mengerjakan tugas atau instruksi tertentu dengan cepat. Dengan begitu akan meningkatkan nilai dan juga keuntungan perusahaan. Sebab proses yang berlangsung secara otomatis sudah tentu mampu membuat produktivitas menjadi lebih baik dan juga meningkat.
  4. Beban biaya karyawan akan berkurang, Dengan memanfaatkan mesin otomatis dalam operasional kerja perusahaan, maka itu artinya perusahaan akan memanfaatkan karyawan lebih sedikit dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, dengan sedikitnya jumlah karyawan, maka berbagai biaya perusahaan seperti gaji, hak cuti, tunjangan, dan lainnya akan relatif lebih rendah.
Baca Juga  Mahasiwa Unpam Lakukan Sosialisasi Kemasan Kripik Bagi Pelaku UMKM di Desa Rumpin, Bogor

Teknologi otomasi telah berkembang selama berabad-abad, terutama sejak penemuan komponen cam dan governor. Pada tahun 1932, Nyquist mengembangkan metode yang relative sederhana untuk menentukan stabilitas sistem loop tertutup berdasarkan respons loop terbukanya terhadap keadaan tunak.

Pada tahun 1934, Hajien memperkenalkan istilah mekanisme servo ke sistem kontrol posisi dan membahas konstruksi mekanisme relai servo yang dapat mengikuti perubahan input dengan benar. Dalam dekade 1940-1950, penggunaan system kontrol otomatis meningkat, dan pada 1960-an banyak input dan perangkat output (pabrik) dikembangkan, memperumit system kontrol. Setelah itu, komponen elektronik seperti relay dan komponen elektronik seperti transistor mulai digunakan secara bertahap. Perkembangan selanjutnya dipercepat setelah ditemukannya komponen mikroelektronika berupa IC (integrated circuits) pada awal tahun 1960-an. Sejak munculnya mikroprosesor pada tahun 1973, teknologi otomasi berkembang pesat, dan sejak itu teknologi otomasi merambah ke segala bidang

aktivitas manusia. Secara spesifik, dunia manufaktur misalnya, dan lebih umum lagi berbagai bentuk barang yang ada di sekitar kita. Seperti mesin fax, mesin cuci, dan lainnya. Mesin cuci modern pada prinsipnya menggunakan sistem otomasi tertutup, sehingga kita bisa leluasa memprogram proses pencucian. Untuk itu, dalam sistem otomasi ini terbagi menjadi beberapa jenis otomasi yang dapat diketahi, diantaranya :

  1. Otomasi yang dapat di program

Otomasi jenis ini memungkinkan untuk mengubah urutan operasi dan konfigurasi mesin bisa dengan menggunakan alat elektronik. Sistem otomasi akan memerlukan waktu dan upaya untuk memprogram ulang mesin saat proses produksi yang sifatnya batch. Contoh otomasi yang dapat diprogram oleh sistem adalah mesin pemasangan crew. Mesin ini berguna untuk memasang baut secara otomatis berdasarkan jenis produk tertentu dan dapat melakukan konfigurasi berdasarkan kebutuhan.

  1. Otomasi tetap

Sistem otomasi tetap akan membuat mesin atau peralatan industri untuk menentukan tugas tetap saat melakukan proses produksi tetap. Contohnya adalah mesin konveyor dan sistem produksi massal yang biasanya digunakan pada proses aliran secara kontinyu.

  1. Otomasi fleksibel

Pada otomasi fleksibel, komputer akan mengendalikan sistem dan menerapkannya kepada produk yang berpotensi berubah-ubah seperti mesin CNC. Mesin CNC merupakan contoh penerapan terhadap sistem otomasi fleksibel yang mana kode instruksi yang diberikan pada komputer memiliki sifat unik untuk setiap proses pekerjaan tertentu. Oleh sebab itu melalui kode instruksi, mesin akan menjalankan perintah atau instruksi yang dibutuhkan dan sesuai selama proses produksi.

Dengan berkembangnya sistem otomasi ini, akan sangat berguna bagi semua perindustrian terutama industri manufaktur, untuk membangun masa depan industri yang efisien dengan bantuan transformasi sistem otomasi.***

*Penulis adalah Mahasiswa Teknik Industri Universitas Pamulang