TangselMedia – Media sosial sekarang ini menjadi sumber kebohongan dan fitnah dengan bertebarannya informasi hoax. Banyaknya informasi hoax yang bertebaran menimbulkan reaksi publik yang emosional sehingga bisa merusak persatuan dan kesatuan anak bangsa.
Anak muda terutama mahasiswa, akademisi terpelajar, dan kaum intelektual diminta cerdas dalam melihat fenomena ini, agar tidak menjadi korban hoax.
“Kita sekarang menjadi umat digital, kita hidup di era digital. Karenanya, kecermatan kita, literasi kita dalam hal sosial media harus ditingkatkan, kalau tidak, kita akan jadi korban”, kata Menteri Agama Lukman Hakim Saipudin, saat menjadi Keynote Speaker Seminar Nasional ‘Hoax Media Massa dan Media Sosial’ dengan tema: “pergulatan antara fitnah dan tanggung jawab sosial” di auditorium Harun Nasution UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa 7 Maret 2017.
Lukman menceritakan, kisah meninggalnya seorang Khalifah Islam, Usman Bin Affan yang dibunuh oleh rakyatnya sendiri yang seorang Hafidz Al Quran, karena tersulut informasi bohong.
Menurut Menag (menteri agama), informasi hoax ini bisa mempengaruhi gaya hidup seseorang di masyarakat.
“Betapa dahsyatnya informasi hoax dalam mempengaruhi peradaban kita, perilaku hidup kita, oleh karena itu, setiap informasi, kabar, dan berita yang kita terima, harus diverifikasi dulu atau bakan bila perlu dikonfirmasi”, tukas Lukman. (HJD)