Pelatihan Pemadaman Api Dengan Metode Karung Basah Untuk Atasi Bahaya Kebakaran Ringan di Desa Padurenan

TangselMedia-Bahaya kebakaran merupakan ancaman yang serius yang bisa terjadi disetiap tempat , bisa terjadi  digedung perkatoran , pabrik , industri dan juga Tempat tinggal khususnya di kawasan padat penduduk, oleh karena itu perlunya diadakan sosialisasi dan pelatihan tatacara penanggulangan bahaya kebakaran agar tidak meluas dan menimbulkan kerugian harta benda dan jiwa manusia. Pelatihan yang dimaksut meliputi teori penyebab kebakaran yang dipicu oleh 3 aspek yaitu sumber api, bahan bakar dan juga oksigen kemudian tata cara pemadaman api secara sederhana.

Penyerahan Kenang-Kenangandari Dosen PKM Kepada Bpk Nur Auful Arsyi S.M., Selaku Ketua RT

Kebakaran ialah nyala api baik kecil maupun besar pada tempat, situasi dan waktu yang tidak diinginkan dan umumnya bersifat merugikan dan sulit dikendalikan. Kejadian kebakaran baik itu kebakaran kecil ataupun kebakaran besar terdapat beberapa bahaya di dalamnya yang patut kita ketahui untuk keselamatan.

Di antara bahaya-bahaya kebakaran tersebut antara lain ialah api (jilatan api yang dapat membakar kulit/tubuh), suhu panas (dapat menyebabkan hipertermia), asap (dapat menyebabkan sesak nafas dan mengganggu pengelihatan), gas-gas beracun (dapat menimbulkan penyakit dan gangguan kesehatan lainnya), reruntuhan bangunan (dapat menimpa korban yang terjebak di dalamnya sewaktu-waktu), ledakan (bahan mudah meledak di sekitar area kebakaran dapat melukai apa saja di dekatnya) dan sebagianya.

Di samping bahaya kebakaran di atas, kebakaran juga dapat menimbulkan kerugian yang meliputi korban manusia (korban jiwa pada kejadian kebakaran),  kerugian material (nilai bangunan dan aset yang rusak disebabkan kejadian kebakaran), kerugian lingkungan (flora dan fauna yang musnah karena kejadian kebakaran, efek termal kebakaran serta peningkatan gas CO2 dan polusi), kerugian ekonomi (kerugian finansial akibat tidak mampu berjalannya bisnis dampak dari kejadian kebakaran), kerugian sosial (PHK massal dikarenakan kebangkrutan bisnis dampak dari kejadian kebakaran).

Salah satu penyebab adanya kebakaran adalah adanya sumber api yang sengaja atau tidak sengaja dilakukan oleh manusia misal timbulnya api yang tidak di sengaja seperti adanya konsliting listrik, penyimpan gas yang tidak terkontrol penggunaan bahan bakar yang kurang tepat. Sedangkan timbulnya api yang disengaja antara lain proses memasak makanan dan minuman dengan menggunakan gas,listrik dan batubara.

Adapun manfaat pelatihan dan pemahaman pemadaman api ini masyarakat akan terbantu dan menimbulkan kenyamanan ketenangan (tidak panik) jika terjadi kebakaran, dapat membantu upaya pemerintah dalam mengurangi terjadinya kebakaran dikarenakan masyarakat mampu  mengantisipasi terjadinya  kebakaran ringan dan dapat menambah  ilmu pengetahuan bagi masyarakat tentang penyebab, bahaya dan juga penanggulangan kebakaran.

Unsur utama dalam api ada 3. Yaitu oksigen, bahan bakar dan suhu panas. Nah berikut ini adalah penjelasan untuk setiap unsur beserta contohnya.

  1. Oksigen

Unsur yang paling utama dalam menciptakan api adalah oksigen. Karena faktanya, api tidak akan bisa menyala tanpa ada oksigen yang dibakar.  Seperti yang Anda semua ketahui, bumi merupakan satu-satunya planet saat ini yang dipenuhi oleh O2 atau oksigen di dalam udaranya. Sedangkan agar api bisa menyala, hanya dibutuhkan sekitar 15% oksigen di udara. Itulah mengapa api sangat mudah menyala di bumi. Sedangkan di luar angkasa, api tidak bisa menyala karena tidak ada oksigen yang bisa terbakar dan menciptakan oksidasi.

  1. Bahan Bakar (fuel)

Agar api bisa menyala, perlu ada material yang terbakar dan berperan sebagai bahan bakar. Misalnya kayu, kertas, tisu, atau bisa juga benda cair seperti bensin, oli, minyak, dan lain sebagainya. Lalu bagaimana terjadinya api dalam korek api.  Jika diperhatikan, memang tidak ada bahan bakar di dalam korek api bensin. Tetapi sebenarnya, cairan yang sering disebut bensin itulah yang menjadi bahan bakar utama. Namun korek api bensin tidak menyala karena bensin tersebut dibakar. Melainkan karena bensin tersebut diuapkan atau diubah menjadi benda gas yang keluar melalui selang di korek api. Kemudian terdapat ignition atau percikan api yang membakar dan membuat apinya menyala. Jadi dalam korek api bensin, benda gas adalah bahan bakar utama yang menyebabkan api bisa menyala.

  1. Panas (heat)

Selain oksigen dan bahan bakar, unsur api dalam segitiga api yang berikutnya adalah panas atau suhu panas. Panas bisa didapatkan dari banyak hal. Tetapi yang paling utama adalah karena pergesekan atau gaya gesek yang dihasilkan oleh 2 benda secara terus menerus dalam waktu lama. Orang pada jaman dulu menciptakan suhu panas dengan cara menggesek 2 bilah ranting dan menggunakan dedaunan kering sebagai bahan bakarnya. Dengan begitu, suhu panas akan membakar fuel berkat adanya oksigen di sekitarnya.Selain itu, suhu panas ini juga bisa dipengaruhi oleh faktor lain. Misalnya cuaca, iklim, reaksi nuklir, dan masih banyak lagi. Terjadinya kebakaran disebabkan karena adanya faktor-faktor seperti Gambar berikut ini:

Baca Juga  Sudah 4 Bulan, Rumah Warga Desa Rancagong, Legok, yang Ambruk Diterjang Angin, Belum Ada Perhatian dari Pemkab Tangerang
Segi Tiga Api

Berdasarkan teori segitiga api, proses pemadaman kebakaran harus dilakukan dengan cara menghilangkan salah satu unsur utama api. Baik itu bahan bakarnya, oksigennya, atau suhu panasnya. Berikut ini adalah beberapa contoh cara pemadaman api berdasarkan kaidah segitiga api.

a. Pendingian

  • Menghilangkan unsur panas.
  • Menggunakan media bahan dasar air.

b. Isolasi

  • Menutup permukaan benda yang terbakar untuk menghalangi unsur O2 menyalakan api.
  • Menggunakan media serbuk ataupun busa.

c. Dilusi

  • Meniupkan gas inert untuk menghalangi unsur O2 menyalakan api.
  • Menggunakan media gas CO2.

d. Pemisahan Bahan Mudah Terbakar

  • Memisahkan bahan mudah terbakar dari unsur api.
  • Memindahkan bahan-bahan mudah terbakar jauh dari jangkauan api.

e. Pemutusan Rantai Reaksi

  • Memutus rantai reaksi api dengan menggunakan bahan tertentu untuk mengikat radikal bebas pemicu rantai reaksi api.
  • Menggunakan bahan dasar Halon (Penggunaan Halon sekarang dilarang karena menimbulkan efek rumah kaca).

Manfaat yag diperoleh dari pelatihan ini bagi masayarakat aalah:

  1. Masyarakat memperoleh pengetahuan mengenai metode dan tindakan yang benar terhadap kondisi darurat jika terjadi kebakaran di lingkungan rumah tangga.
  2. Pelatihan yang dilakukan dapat memberikan pengalaman sehingga masayrakat tidak panik dan tahu apa ynag harus dilakukan jika terjadi kebakaran sebelum api membesar.
Pemaparan Materi oleh Nara Sumber Bpk Surasa S.T., M.T

Pembukaan dimulai dengan sambutan dari Ketua pelaksana PKM Wuguh Pitono, S.T., M.M., dan turut hadir dan memberikan sambutan oleh Ketua RT.002 RW.006 Perumahan Tamansari Bukit Damai Bapak Nur Auful Arsyi, S.M., Acara dilanjutkan dengan pemberian materi dan praktek pemadaman api dengan metode karung basah oleh nara sumber Bapak Surasa, S.T., M.T., dan dibantu  oleh Ibu Tahta Anedea, S.S., M.H.. Dalam materi tersebut dijelaskan mengenai  kebakaran, hal-hal apa saja yang menyebabkan terjadinya kebakaran terkait dengan segitiga api yang meliputi bahan bakar, oksigen dan pematik serta langkah – langkah apa sajah yang dilakukan apabila terjadi kebakaran. Para peserta juga diberikan kesempatan untuk sesi tanya jawab dengan dosen, warga cukup antusias dalam menyimak apa yang disampaikan, karena hal ini sangat penting bagi warga sebagai pengetahuan apabila terjadi kebakaran menjadi lebih tahu langkah  apa yang harus dilakukan dan tidak panik menghadapinya dengan bekal pengetuan yng diperoleh dalam pelatihan ini.

Tindakan nyata dalam menyikapi perkembangan dan situasi serta kondisi masyarakat saat ini hal mendasar yang ditawarkan untuk ikut memberikan kontribusi dalam memecahkan persoalan-persoalan yag ada dalam masyarakat adalah melalui kegiatan sosialisasi dan pelatihan yang dapat diberikan kepada masyarakat. Melalui Program Pengabdian Kepada Masyarakat  tim PKM dosen memberikan pelatihan kepada warga RT.002/RW.006 Perumahan Tamansari Bukit Damai, Kelurahan Padurenan Kecamatan Gunung  Sindur- Bogor dengan kegitan “Pelatihan Pemadaman Api Dengan Metode Karung Basah Untuk Mengatasi Bahaya Kebakaran Ringan”.

Dalam kesempatan ini juga bapak Nur Auful Arsyi, S.M., selaku ketua Rukun Tetangga RT.002/RW.006 mengucapkan terimakasih atas diselenggarakannya penyuluhan dan pelatihan bagaimana cara menanggulangi lebih dini jika terjadi kebakaran kepada warga masyarakat khususnya lingkungan RT.002/RW.006 Perumahan Tamansari Bukit Damai oleh tim PKM dosen dari Prodi Teknik Industri Universitas Pamulang. Beliau juga menyampaikan harapannya agar dikemudian hari bisa lebih banyak dapat memberikan pelatihan-pelatihan lagi terhadap hal-hal yang menjadi kebutuhan bagi masyarakat.

Acara selanjutnya adalah melakukan demo atau peragaan langsung oelh tim pkm dosen yang diabntu oleh mahasiswa dan disaksikan oleh warga bagaimana cara memadamkan api dengan metode menggunakan karung basah. Setelah tim dosen memberikan contoh peragaan dan praktek memdamkan api dengan karung basah maka warga pun antusia dengan mecoba praktek langsung memadamkan api dengan karung basah di bawah pengawasan tim PKM dosen. Adapun perlatan yang di butuhkan antara lain:

Perlengkapan Demo Memadamkan Api
Praktek Memadamkan Api

Dengan adanya pelatihan ini warga masyarakat khususnya di komplek perumahan Tamansari Bukit Damai RT.002/RW.006 mendapatkan pengetahuan mengenai bagaimana cara memadamkan api yang aman jika terjadi kebakaran dalam kategori ringan sebelum api membesar dan menimbulkan kerugian. Dengan adanya pemaparan mengenai terjadinya api, apa saja yang harus di hindari untuk mencegah terjadinya kebakaran serta pengalaman langsung bagi masyarakat dengan melakukan demo memadamkan api ini menjadi bekal yang postif bagi masyarakat untuk melatih kesigapan dan tahu apa yang mesti dilakukan jika terjadi kebakaran di lingkungan.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *