13 Sektor Peluang Investasi Prioritas Di Tangerang Selatan

13 Sektor Peluang Investasi Prioritas Di Tangerang Selatan
Bundaran Alam Sutera, salah satu Land Mark Kota Tangsel. (@TangerangNews / Yudi Adiyatna)

TangselMedia – Pemerintah Kota Tangerang Selatan melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu (DPMPTSP) gencar mempromosikan peluang berinvestasi guna menarik investor dan menanamkan modalnya, di wilayah yang dimpimpin oleh Wali kota Tangsel Airin Rachmi Diany ini. Berbagai macam peluang investasi yang menjadi program prioritas investasi pun ditawarkan di wilayah paling muda di Provinsi Banten ini.

Ada 13 program prioritas investasi yang ditawarkan, meliputi sector Permukiman dan Real Estate, Sarana Trasnportasi, Pelayanan Jaringan Telekomunikasi, Penyediaan Air Minum, Pengolahan Air Limbah, Pengelolaan Persampahan  dan Revitalisasi Sitem Drainase. Selain itu, Penyediaan system Jaringan Energi dan Kelistrikan, Pengembangan Industri dan UMKM, Pariwisata, Kawasan Perdagangan dan Jasa, Perparkiran dan Ruang Terbuka Hijau (RTH).

“Ada 13 bidang peluang Investasi di Tangsel di 2019 ini. Jadi investor yang ingin investasi di Tangsel bisa di bisang,’’ ujar Kepala Bidang Penanaman Modal DPMPTSP Tangsel Ayep Jajat Sudrajat. Ayep menjelaskan, di wilayah Tangsel sendiri yang memiliki keunggulan posisi strategis dan dekat Ibu kota Jakarta ini, potensi investasi masih cukup besar untuk terus dikembangkan.

Di wilayah berpenduduk 1,6 juta jiwa ini pun, ditargetkan pada tahun 2019 total investasi yang masuk ke Tangsel sebesar Rp3,4 triliun, atau meningkat dari realisasi tahun 2018 yang mencapai Rp2,9 triliun. “Untuk target tahun ini sebesar Rp3,4 T. Kalau tahun kemarin targetnya Rp770 miliar tapi realisasi Rp2,9 T, atau lebih 330% dari target,” ujarnya.

Baca Juga  H. Darsono Ikut Wakafkan Tanahnya Untuk Dukung “Kampung Belajar” Lembah Pinus Pamulang

Ditambahkan Ayep, dari total realisasi investasi sebesar Rp2,9 triliun di tahun 2018 tersebut, paling banyak diperoleh dari investasi penanaman modal yang dilakukan melalui Penanaman Modal Asing (PMA) sebanyak 229 proyek dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar 46 proyek.

“Jadi kenaikan paling besar hingga 300% di 2018 justru bukan dari sektor perumahan dan permukiman, justru dari perdagangan dan Jasa,” ujarnya. Guna mencapai taget investasi sebesar Rp3,4 triliun di 2019 ini pun, berbagai langkah promosi dilakukan guna menyampaikan informasi yang akurat tentang potensi dan peluang investasi di Tangsel kepada masyarakat dan dunia usaha.

DPMPTSP Tangsel sendiri kata Ayep, telah menyiapkan data dan informasi berupa brosur, leaflet, buku profil investasi daerah dan proposal peluang investasi, sesuai dengan potensi investasi pada organisasi perangkat daerah (OPD) yang ada di Tangsel. “Upaya promosi yang dilakukan diantaranya melalui BKPM karena mereka kan punya perwakilan di berbagai negara, dan kita pun mau mencoba ke Kedutaan-kedutaan untuk memberikan semacam Excecutive Summarynya,” ujarnya. (RAZ/RGI)