Banjir Kiriman Dari Kalimantan Timur Rendam Tiga Desa Di Tanjung Palas Timur

Sosial Budaya1198 Views
Banjir Kiriman Dari Kalimantan Timur Rendam Tiga Desa Di Tanjung Palas Timur
Banjir di desa Bulungan Kaltara (BPBD Bulungan)

TangselMedia – Air Merendam tiga desa di Tanjung Palas Timur, Bulungan, Kalimantan Utara, sejak Minggu (12/5/2019) diperkirakan karena banjir kiriman akibat hujan di hulu Sungai Sajau, Giram Batu tulis (Berau), Kalimantan Timur. Hal itu disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltara H. Pandi didampingi Kepala BPBD Bulungan Patoka di Tanjung Selor, Minggu (12/5). Faktor diduga kawasan itu kini kian rawan banjir karena pembukaan lahan perkebunan (sawit) di daerah itu.

Penyebab lain banjir salah satu faktornya karena tinggi curah hujan di Sungai Sajau, Giram Batu tulis (Berau). BPBD berharap Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bisa memberikan informasi tentang cuaca di daerah Batu tulis Berau, sehingga bisa dipantau untuk peringatan dini bagi Kaltara dan warga sekitarnya. Sebelumnya diberitakan banjir meredam tiga desa di Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.

Salah seorang warga Tanjung Agung SP 4, Yamin mengatakan banjir mulai terjadi dini hari dan terus membesar sehingga siangnya merendam rumah warga. Desa di Tanjung Palas Timur yang terendam adalah Desa Sajau Metun, Desa Tanjung Agung dan Desa Wonomulyo sejak Minggu. Ketinggian banjir dilaporkan sekitar 50 hingga 80 cm. “Saya dari Tanjung Selor kesulitan mencari rumah di sana karena banjir,” katanya.

Baca Juga  Catat, Kendaraan Besar Dilarang Beroperasi Hingga 3 Januari 2016

Dikhawatirkan jika curah dan itensitas hujan tinggi dalam beberapa hari ini menyebabkan banjir kian meluas. Ia berharap pemerintah daerah dan instansi terkait segera mengambil langkah untuk penanganan banjir. Banjir akibat tingginya curah dan intensitas hujan dalam beberapa hari terakhir. “Banjir juga diduga akibat aktivitas pembukaan lahan untuk sawit terus terjadi, kami berharap masalah lingkungan dikaji ulang,” ujarnya.