Masyarakat Tangerang Selatan Protes Udara Buruk, Masyarakat Peduli Lingkungan: Taman Kota Cuma Ada Di Daerah Pengembang

Masyarakat Tangerang Selatan Protes Udara Buruk, Masyarakat Peduli Lingkungan: Taman Kota Cuma Ada Di Daerah Pengembang
Masyarakat Peduli lingkungan Kota menggelar aksi teaterikal untuk memprotes kualitas buruk udara di Tangsel, di bilangan bundaran Pamulang, Tangsel, Kamis (5/9/2019)

TangselMedia – Masyarakat Peduli lingkungan Kota menggelar aksi teaterikal untuk memprotes kualitas buruk udara di Tangsel, di bilangan bundaran Pamulang, Tangsel, Kamis (5/9/2019). Sejumlah masyarakat Tangerang Selatan yang tergabung dalam Masyarakat Peduli lingkungan Kota menggelar aksi teatrikal untuk memprotes kualitas buruk udara di kota satelit DKI Jakarta itu.

Beberapa pemuda itu berteater seolah sedang sakit dan dialirkan udara bersih dari galon tertulis “udara bersih” Mereka juga mengenakan masker saat menjalankan aksi teatrikal di bundaran Pamulang. Fitra Afthama, koordinator Masyarakat Peduli lingkungan Kota itu mengatakan kualitas udara Tangsel terburuk se-dunia berdasarkan data Air Quality Index (AQI).

“Menurut pantauan di airvisual.com kota Tangerang Selatan menunjukan Air Quality Index (AQI) yang sangat tidak sehat yaitu 248 US AQI.” Padahal titik lokasi yang ditunjukan pada website tersebut adalah titik yang paling hijau di Tangerang Selatan. Yaitu daerah Bumi Serpong Damai (BSD),” papar Fitra dalam keterangan resminya.

Baca Juga  Enam Pasangan Calon Pengantin Di Tangerang Selatan Akan Menikah Saat Hari Valentine

Fitra mengatakan, penyebab kualitas udara yang buruk itu karena minimnya ruang terbuka hijau. “Permasalahan udara yang tidak sehat di Tangsel juga karena ketidak pedulian pemerintahan setempat yang minim membuka ruang terbuka hijau. Di Tangsel hanya memiliki dua taman kota dan kedua-keduanya berada di daerah pengembang semua,” jelasnya.

Masyarakat peduli lingkungan itu meminta agar Pemkot Tangsel membangun ruang terbuka hijau di setiap kecamatan. “Seharusnya penyebaran ruang terbuka hijau ini merata di setiap kecamatan. Jangan seolah-seolah membangun ruang terbuka hijau, padahal yang membangun adalah pengembang,” terangnya. Mereka juga mengimbau warga Tangsel untuk menaman pohon di lingkunganya serta menggunakan masker saat berpergian.