TangselMedia – Kantor Kementerian Agama Kota Tangerang Selatan mencatat enam pasangan akan mengadakan pernikahan bertepatan pada Hari Valentine, Kamis (14/2/2019). Kepala Kantor Kemenag Tangsel, Abdul Rojak, menjelaskan, keenam pasangan itu tersebar di tiga kecamatan di Tangerang Selatan. “Ada enam pasang, di KUA (Kantor Urusan Agama–Red) Pondok Aren 2 pasang, di KUA Pamulang 2 pasang, kemudian KUA Setu 2 pasang,” ujarnya kepada Warta Kota, Rabu (13/2/2019).
Walaupun melakukan pernikahan di hari yang identik sebagai Hari Kasih Sayang itu, pihak KUA tidak memberikan pelayanan spesial kepada para pasangan yang akan menikah. “Kita dari pemerintah nggak ada keistimewaan, nggak ada kekhususan. Ya terserah saja mau menikah pas Valentine atau kapan, kita seperti biasa mencatat administrasi,” ujar Rojak.
Rojak menambahkan, pernikahan yang diadakan bertepatan dengan Hari Valentine ini belum tentu sengaja dilakukan oleh para pasangan. Faktor kesiapan pengantin, ujar Rojak, juga menjadi keputusan utama pengantin. “Nikah itu bisa kapan saja, tergantung kesiapan pengantin,” ujar Rojak.
Penjualan Mawar Masih Sepi
Sementara itu, menjelang Hari Valentine penjualan bunga mawar di Rawa Belong, Jakarta Barat, belum membuat para pedagang tersenyum lebar. Tahun ini penjualan bunga di Hari Valentine cenderung menurun dibandingkan tahun lalu. Hal tersebut diungkapkan oleh Yayang (37), pedagang bunga di Pasar Rawa Belong. Yayang mengaku penjualan bunga jelang valentine dirasakan menurun hingga 60 persen. “Kalau yang dirasakan saat ini justru menurun hingga 60 persen, karena apa, pengaruh penurunan selain memasuki bulan politik,” ujarnya.
Selain itu, imbauan tidak boleh merayakan Valentine juga membuat omzet penjualan bunga potong menurun. Menurut Yayang, dibandingkan pada tahun lalu, dua hari menjelang perayaan valentine sudah banyak pemesanan ataupun pembeli yang datang ke Sentra Bunga Rawa Belong. “Dulu itu tiga hari dua hari sudah dikit bunga mawar, karena banyak yang order,” ujarnya.
“Tapi, sekarang malah belum keliatan, biasanya dulu biasa 1.000 batang kejual habis, tapi kalau sekarang kita belum tahun ni sampai segitu atau nggak,” ujarnya lagi. Selain itu hal serupa juga dikatakan pedagang lain, Nunu. Nunu mengakui, daya beli bunga mawar jelang Valentine menurun
“Kalau sekarang dilihatnya menurun, tapi belum tahu juga. Biasanya dua hari jelang Valentine sama pas hari H bisa ramai,” ujar Nunu. Mendekat hari H Valentine, harga bunga mawar akan merangsek naik hingga mencapai dua kali lipat, yakni dibandrol Rp 120.000 per ikat. Hal tersebut diungkapkan salah satu pedangan di Pasar Bunga Rawa Belong, Mumu (20). Mumu mengatakan jika biasanya per tangkai dijual Rp 5.000, saat hari Valentine per batang akan dijual Rp 15.000.
“Biasanya naik itu pas hari H Valentine. Kalau hari biasa itu dijual harga Rp 60.000 per ikat atau delapan batang. Tapi, kalau hari Valentine bisa Rp 120.000, itu untuk yang mawar Bandung,” ujar Mumu. Mumu mengatakan, kenaikan harga ini hanya terjadi pada hari Valentine, setelah itu harga akan kembali normal seperti biasanya.