TangselMedia-Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 telah memaksimalkan upaya untuk memutus rantai penyebaran dan penularan virus corona sebagai penyebab penyakit COVID-19 melalui berbagai langkah, salah satunya adalah mengkampanyekan gerakan cuci tangan dengan air yang mengalir menggunakan sabun. Hal ini penting dilakukan mengingat kuman dan virus paling mudah menempel di area tangan pada aktivitas tertentu. Selain cuci tangan memakai sabun, hal lain yang juga dianjurkan sebagai alternatif membersihkan tangan adalah menggunakan cairan pembunuh kuman dan virus seperti hand sanitizer.
Saat ini penggunaan hand sanitizer merupakan hal yang cukup efektif untuk meminimalisir pencegahan penyebaran COVID-19 terutama untuk masyarakat yang diharuskan tetap beraktivitas diluar rumah. Saat ini semua toko, supermarket, sekolah, universitas, kantor swasta, kantor pemerintahan, bank konvensional, perumahan dan berbagai ruang publik diharuskan menyediakan cairan atau gel hand sanitizer tersebut. Biasanya hand sanitizer yang di sediakan, dikemas dalam bentuk botol 100, 250 atau 500 ml dan dilengkapi pompa tangan untuk mengeluarkan cairan tersebut.
Akan tetapi jika pompa botol hand sanitizer di sentuh berulang ulang, akan menyebabkan kontaminasi berupa konsentrasi bakteri, virus dan microorganisme di permukaan pompa botol. Kontaminasi akan meningkatkan resiko seseorang akan terpapar atau terkena bakteri, virus dan microorganisme tersebut. Untuk itu, menyentuh pompa botol harus diminimalisir dengan tangan. Menyikapi hal tersebut, tim PKM Universitas Pamulang berinisiatif untuk membuat suatu alat bantu untuk mengeluarkan cairan atau gel hand saitizer dengan menggunakan metoda injak dengan kaki, tanpa menggunakan baterai ataupun listrik sehingga cukup ramah lingkungan.
Ide di gagas oleh dosen prodi manajemen Universitas Pamulang, Ratih Andalusi S.Si.,M.M sebagai ketua PKM yang direalisasikan dengan bantuan beberapa dosen dan mahasiswa Universitas Pamulang. Bahan baku yang digunakan adalah limbah paralon bekas pakai yang tersedia dekat lokasi sasaran dan di modifikasi lalu di cat ulang sehingga terciptalah alat dispenser sanitizer yang di beri nama, HSD “Handsfree Sanitizer Dispenser”. Pembuatan alat dispenser ini cukup sederhana, murah, efektif serta ramah lingkungan, karena berasal dari bahan bekas tanpa menggunakan baterai dan listrik sehingga cocok di gunakan di ruang publik.
Sasaran dari penggunaan HSD ini adalah warga perumahan Villa Dago Clusters Parangtritis RT 03/20 Pamulang Tangsel dan sekitarnya. HSD ini akan di tempatkan di tempat-tempat publik atau sarana umum seperti ; musholla, lapangan olah raga, balai warga, kantor kelurahan,pintu masuk perumahan warga dan di beberapa titik yang memiliki mobilitas yang cukup tinggi untuk warga melakukan aktifitas. Dengan adanya HSD “Handsfree Sanitizer Dispenser” ini diharapkan warga perumahan lebih sadar terhadap bahaya penyebaran virus COVID 19, meminimalisir penyebaran virus dan lebih menjaga pola hidup sehat dimanapun termasuk di lingkungan tempat tinggal.***
Kontibutor : Ratih Andalusi