TangselMedia-Hampir 9 bulan sudah berlalu kita dalam suasana pandemik covid-19 yang memunculkan beberapa opsi dalam menangani pandemi virus Corona. Diantaranya lockdown, namun lockdown banyak mengundang pro dan kontra. Beberapa mayoritas warga di berbagai belahan dunia meminta bahwa lockdown merupakan salah satu cara yang paling efektif dalam memutus penyebaran Covid-19.
Namun, banyak juga yang menolak lockdown karena dapat menyebabkan dampak buruk bagi kehidupan masyarakat. Jika lockdown diberlakukan di suatu negara, maka secara langsung akan mempengaruhi sektor-sektor yang berhubungan dengan mobilitas masyarakat sehari-hari. mengganggu segala sektor. Sektor-sektor yang terkena dampak, diantaranya sektor wisata, sektor manufaktur, sektor ekonomi, sektor transportasi, sektor sosial dan sektor pangan.
Dari beberapa sektor di atas, sektor yang terdampak Corona yang terakhir adalah sektor pangan. Pangan sangat berkaitan erat dengan kebutuhan gizi. Untuk mendapatkan kesehatan dan imun yang baik, kebutuhan gizi harus terpenuhi, gizi tersebut didapat dari bahan-bahan makanan. Makanan yang berasupan gizi cukup dengan mudah di dapatkan disekitar kita. Makanan yang didapatkan diantaranya dari hewan, ikan, sayur mayur dan buah-buahan. Hewan yang mudah didapat disekitar kita dan berasupan gizi yaitu ayam.
Ayam ialah hewan yang mudah di dapat, bisa dimasak berbagai variasi makanan, dan telurnya pun perprotein tinggi. Selain ayam mempunyai beberapa kelebihan tersebut ayam sangatlah mudah dikembang biakan dan bisa menjadi peluang bisnis luar biasa, jika dikelola dengan benar. Pemberian pakan yang murah dan mudah di dapat dan bisa membuka lapangan pekerjaan. Selain itu tujuan dari training ini ialah sebagai pembekalan pada santri untuk mempunyai keahlian dibidang wirausaha.
Dampak dari pemutusan kerja karena pandemik, mudahnya pengembangbiakan ayam yang dan bisa membuka peluang bisnis serta industri yang luar biasa. Berdasarkan latar belakang tersebut, Tim Dosen Teknik Industri Universitas Pamulang yang terdiri dari Tahta Anedea, S.S.,M.H., Wahyudin, S.T., M.T, dan Surasa S.T.,M.T melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan melibatkan mahasiswa, diantaranya, Dhea Afifah Hartinie, Dinda Afriani Kelvin Calvin, Iin Sabilah dan Herlaut Eka Nugraha. Dalam kegiatan “Training pembuatan pakan ternak ayam kampung dengan menggunakan tehnik permentasi untuk meningkatkan kandungan protein dan menghilangkan bau pada kotoran ayam di ponpes alqur’an yatim himmatul ‘ulya kecamatan warunggunung kabupaten lebak, tanggal 20 Desember 2020.
Kegiatan tersebut diikuti oleh santri-santri yang belajar akademik dan non-akademik. Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri oleh Pimpinan ponpes alqur’an yatim himmatul ‘ulya kecamatan warunggunung kabupaten lebak, H. Choirul Amin. S. Th.I yang menyediakan tempat dan memberikan motifasi kepada para santri semua, agar tidak belajar keagamaan dan akademik saja tetapi juga belajar berproduksi yaitu dengan beternak ayam yang mambuat pakan sendiri yang kaya protein dan tidak tidak menimbulkan bau pada kotorannya.
Dalam kegiatan tersebut Tahta Anedea selaku ketua pelaksana PKM mengatakan “Perlunya melakukan training berlanjut pembuatan pakan tersebut agar dapat memberikan manfaat bagi para santri dan lingkungan sekitar”, ujarnya.
Selanjutnya, Wahyudin selaku pemateri pemateri pertama mengatakan “Para santri dan orang yang ada di Ponpes perlu mengetahui secara detail cara pembuatan pakan dan berbagai manfaatnya dari pakan permentasi tersebut, yang mana sangat mudah pembuatannya, bahannya di dapat serta meningkatkan protein dalam pakan tersebut dan juga pakan tersebut berakibat baik yaitu bau kotoran ayam bisa hilang”, pungkasnya.
“Jika bau kotoran ayam dapat dihilangkan maka akan mengurangi pencemaran lingkungan yang berdampak tidak baik pada kesehatan tubuh kita. Peternakan ayam ialah suatu industri yang sangat menjajikan jika diproduksi secara serius dan benar. Dengan begitu kita bisa berpenghasilan luar biasa, yang mana tidak merugikan lingkungan sekitar, dengan amoniak yang dihasilkan dari kotoran ayam tersebut”, sambung Surasa sebagai pemateri kedua.
Kegiatan PKM ini berjalan kondusif dan dinamis, peserta antusias mengikuti kegiatan ditandai dengan banyaknya pertanyaan terkait dengan pembuatan pakan permentasi dan beberapa peserta ingin membuat pakan tersebut. Mengingat latar belakang peserta tidak paham pembuatan pakan, banyak yang menggunakan cara tradisional, penyuluhan ini sangat dibutuhkan. Selain pemahaman tentang pembuatan pakan, training ini juga bermanfaat untuk membangun semangat berwirausaha dan aktivitas yang bermanfaat bagi mereka sendiri tetapi juga terhadap lingkungan sekitar.
Semoga dengan terselenggaranya kegiatan tersebut, para santri bisa membuat pakan permentasi yang baik untuk kesehatan hewan, meningkatkan produktivitas pangan serta dapat menerapkan konsep baru dalam memproduksi pakan ayam yang tinggi protein dan ramah lingkungan.***