Ratusan Dai Se-Indonesia Hadiri Silaturahim Nasional (SILATNAS) 2018 di Padang Sumatera Barat

TangselMedia – Silaturahim Nasional (Silatnas) Ikatan Dai Indonesia (IKADI) 2-4 Maret 2018 di Padang, telah resmi dibuka pada Jumat sore 2 Maret 2018 pukul 17:30 WIB. Bertempat di auditorium Istana Gubernur Sumatera Barat, Prof. Dr. H. Irwan Prayitno, M.Sc. membuka dan meresmikan langsung acara yang sedianya dibuka oleh wakil presiden H.M. Jusuf Kalla.

Tidak kurang dari 500 da’i yang datang dari berbagai wilayah propinsi di Indonesia, Ikadi menunjukan kekuatan struktur kepengurusannya. Saat ini, IKADI sudah mempunyai 32 Pengurus Wilayah (PW) tingkat propinsi dan ratusan pengurus tingkat daerah. Pada Silatnas kali ini, IKADI kembali menjadikannya sebagai ajang konsolidasi organisasinya.

Gubernur Sumatera Barat, Prof. Dr. H. Irwan Prayitno saat memberikan sambutan pada acara pembukaan Silatnas 2018. (sumber foto: TangselMedia)

“Terima kasih, saya ucapkan kepada bapak Gubernur yang telah menyambut dan mengizinkan pelaksanaan Silatnas Ikadi di wilayahnya, yang salah satu tujuannya adalah untuk menyatukan potensi yang dilakukan ummat Islam melalui para da’i se-Indonesia, khususnya yang tergabung dalam Ikatan Dai Indonesia”, ujar Ketua Umum IKADI, Prof. K.H. Achmad Satori pada pembukaan Silatnas.

Baca Juga  Program Studi Teknik Mesin Universitas Pamulang Selenggarakan Seminar Virtual Internasional

Berbagai pimpinan Ormas Islam wilayah Sumatera Barat (Sumbar) seperti: NU dan Muhammadiyah, juga Kepala Pengadilan Tinggi Sumbar dan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) pun turut hadir. Dalam sambutannya, H. Hendri, M.Pd. menuturkan bahwa peran serta da’i IKADI di Sumatera Barat sudah tidak diragukan lagi.

Peserta Silatnas IKADI 2018 saat mendengarkan Taushiyah Umum setelah sholat shubuh, oleh Dr. K.H. Ahzami Sami’un Jazuli, Ketua Dewan Syuro. (sumber foto: TangselMedia)

“Banyak kirprah da’i IKADI yang sudah bersinergi hingga kabupaten-kota adalah mitra utama Kemenag yang membawa dakwah rahmatan lil ‘alamin”, tambahnya diselingi beberapa pantun yang menjadi ciri khas adat melayu. (DBS)