Gandeng Kaum Muda Karang Taruna Desa Pasir Ampo, Team PKM Dosen Unpam Sosialisasikan Pembuatan Pupuk Kompos dari Cangkang Telur dan Kulit Pisang.

TangselMedia-Sampah rumah tangga merupakan bahan yang sangat potensial untuk diolah menjadi pupuk karena selain bahan baku yang mudah didapatkan, manfaat yang didapakan juga tidak sedikit, karena selain mengatasi masalah penumpukan sampah baik dari sampah rumah tangga maupun industri, tentu saja mendapatkan pupuk organik yang bermutu. Syarat pertama dan utama dalam pengolahan sampah rumah tangga menjadi pupuk adalah pemilahan sampah. Sampah rumah tangga harus selalu dipilah menjadi sampah organik dan anorganik, karena hanya sampah organik yang dapat diolah menjadi pupuk.

Kurangnya penyuluhan maupun sosialisi bagi masyarakat untuk memanfaatkan sampah menjadi suatu usaha untuk meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga, seperti menjadi pekerjaan rumah bersama, sehingga membuat team Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Dosen Teknik Industri Universitas Pamulang tertarik untuk terjun langusng ke masyarakat yang ada di Desa Pasir Ampo, Jalan Jeruk Purut RT 009/004, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang serta masyarakat sekitar pada umumnya.  Salah satu tujuan utama dari PKM ini adalah selain sebagai bentuk kewajiban yang menjadi bagian dari Tri Dharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Dengan tetap mengacu pada protokol kesehatan sebagai tindakan preventive terhadap penyebaran wabah covid 19 yang hingga saat ini masih menjadi permasalahan yang belum tuntas, tidak menyurutkan minat warga Desa Pasir Ampo, Jalan Jeruk Purut RT 009/004, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang serta masyarakat setempat. Untuk mengikuti Sosialisasi Pembuatan Pupuk Kompos dari Daur Ulang Sampah Rumah Tangga dari Cangkang Telur dan Kulit Pisang sebagai Home Industri Wirausaha Keluarga sebagai Pengabdian Kepada Masyarakat yang diketuai oleh Junaenah S.T.,M.M. Bertindak sebagai Narasumber adalah bapak Ir. Limanseto, M. Eng. Dan Bapak Edi Suprapto sebagai pembawa acara. Dengan dibantu oleh 5 orang mahasiswa Teknik Industri, Muhammad Galuh Ibnu Husen, Rizki Fadila Akbar, Dean Erlangga Sanny, Gabriel Silalahi serta Aditya Rahman.

Pelatihan dilaksanakan selama tiga hari,  dimulai Selasa 21 Desember 2021 hingga Kamis 23 Desember 2021, yang diikuti sekitar 15 orang warga. Animo peserta pelatihan cukup baik, ditandai dengan antusiasnya warga mengikuti pelatihan dari awal hingga akhir pelaksanaan. Dengan pertanyaan seputar tema yang diberikan. Peserta PKM disambut baik oleh Bapak Suardi selaku Kepala Desa warga Desa Pasir Ampo, Jalan Jeruk Purut RT 009/004, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, yang mengatakan bahwa beliau merasa senang sekaligus bangga kepada team Dosen dan mahasiswa Teknik Industri Universitas Pamulang karena telah menjadikan desa mereka sebagai desa binaan. Diharapkan kedepannya akan membawa dampak perubahan yang berarti, karena bersedia terjun langsung kelapangan memberikan Sosialisasi Pembuatan Pupuk Kompos dari Daur Ulang Sampah Rumah Tangga dari Cangkang Telur dan Kulit Pisang sebagai Home Industri Wirausaha Keluarga dalam lingkungan kerja beliau, berserta karang taruna dan warga sekitar. Beliau juga berharap agar kedepannya lebih banyak lagi diadakan acara penyuluhan, pelatihan dan sosialisasi kepada warganya agar semakin banyak ilmu pengetahuan yang diperoleh dan menjadikan masyarakat sadar akan pentingnya memilah sebelum membuang sampah.

Baca Juga  Penyuluhan Penanaman Rumput Penguat Teras Didaerah Curam di Desa Sukatani

Sedangkan dalam materinya Bapak Ir. Limanseto, M. Eng, mengajak masyarakat sekitar yang diwakilkan oleh pemuda karang taruna setempat untuk lebih aktif lagi dalam membaca peluang yang kedepannya diharapkan setelah diadakan sosialisasi pembuatan pupuk berbahan dasar sampah rumah tangga ini, dapat membuat perubahan dalam memandang sampah rumah tangga karena dapat dimanfaatkan, karena apa yang dikerjakan saat ini akan berguna sampai puluhan tahun kedepan. Beliau juga mengatakan bahwa batik yang dikenakan adalah merupakan salah satu produk ramah lingkungan yang terbuat dari daun kering sebagai bahan untuk coraknya. Sedangkan Ibu Junaenah S.T.M.M selaku ketua Pengabdian kali ini, turut serta juga mengajak para peserta untuk mulai memilih dan memiliha sampah yang bersumber dari rumah tangga, karena selain mudah didapat, pupuk yang dihasilkanpun sangat bermanafaat untuk jenis tanaman pekarangan rumah seperti tanaman cabai, tomat ataupun tanaman lainnya.Sebagai penutup tambahan, tidak lupa juga Bapak Edi Suprapto S.T.M.M,, memberiakn tambahan bahwa pupuk yang dihasilkan tidak akan merusak unsur tanah dan hara karena tidak menggunakan bahan kimia.***