TangselMedia – Belakangan ini jasa cuci sepatu menjadi perbincangan hangat dikalangan anak muda. Khususnya tren sepatu sneker/ running mulai kembali muncul kepermukan sejak beberapa tahun belakangan ini. Hal ini terlihat dari banyaknya bermunculan komunitas running di Jakarta dan Bandung.
Momen ini ternyata membuka peluang bagi sejumlah orang untuk membuka bisnis cuci sepatu. Humam Brayan Salim atau biasa dipanggil Iyan adalah salah satu anak muda asal Pamulang yang juga ikut mencicipi kinclongnya bisnis cuci sepatu, iyan yang dulunya seorang karyawan dari salah satu bank ternama di Jakarta, tergiur untuk membuka usaha cuci sepatu, saking seriusnya ia kemudian mengundurkan diri dan fakus di bisnisnya.
Menurut Iyan jika ia buka laundry pakaian sudah banyak ,cuci mobil dan motor juga banyak, makanya ia melirik cuci sepatu.”Mencuci sepatu itu luar biasa kompleknya ada bagian-bagian yang kecil harus dibersihkan pakai sikat yang kecil pula,dan pengerjaannya juga lumayan lama. Mencuci sepatu tidak sama dengan mencuci baju, sabunnya pun pakai sabun khusus”Ungkap Iyan.
Outletnya yang di beri nama Click terletak di jalan raya Surya Kencana Pamulang Barat, tidak jauh dari kampus Universitas Pamulang. Jadi tidak heran jika outletnya banyak pelanggannya. Selain jasa cuci sepatu ouletnya juga menerima pengecatan dan repair baik untuk sepatu, tas Kulit hingga Jaket kulit. Harga yang dipatok pun tidak lah mahal, bahkan menurut iyan paling murah sekecamatan Pamulang Barat berkisar lebih kurang Rp.40 ribuan saja.
Saat ini Cuci sepatu Click milik Iyan dalam kurun waktu 1 tahun sudah mempunyai 4 cabang. Jadi jangan heran kalau dalam sebulan beromzetkan puluhan juta.
Rata-rata pelanggan Cuci sepatu Click merasa puas dengan service yang dilakukan, baik hasil kebersihannya mau pun ketepatan waktu yang di janjikan, Asyah (20 thn) remaja asal Pamulang ini, salah satu pelanggan yang datang ke outlet saat itu mengaku sudah hampir delapan bulan berlangganan di Click, Asyah merasa sangat terbantu dengan adanya jasa cuci sepatu Click, aktifitasnya yang tinggi membuat ia tidak ada waktu buat cuci sepatu sendiri, ”Dulu saya repot banget mencuci sepatu, sepatu saya kan banyak dengan bentuk yang beragam pula, sempat saya cuci di laundry pakaian eh jadinya rusak”(isk).
